Transaksi Rp 423 T, Startup UMKM Digital BukuKas Disuntik Rp 715 M
Startup pengelola keuangan digital untuk Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM), BukuKas meraih pendanaan US$ 50 juta atau Rp 715 miliar. Perusahaan rintisan ini mengklaim, transaksi US$ 25,9 miliar atau sekitar Rp 423 triliun per tahun.
Pendanaan seri B itu dipimpin oleh Sequoia Capital India. Investor individu (angel investor) seperti CEO Doordash Gokul Rajaram dan salah satu pendiri TransferWise, Taavet Hinrikus berpartisipasi dalam putaran tersebut.
Dana segar itu diperoleh empat bulan setelah BukuKas meraih pendanaan seri A US$ 10 juta atau sekitar Rp 142 miliar. Pendanaan ini juga dipimpin oleh Sequoia Capital India.
Sejak awal berdiri hingga saat ini, BukuKas meraih investasi total US$ 72 miliar atau Rp 1 triliun. Investor terdahulu di antaranya Saison Capital, January Capital, Founderbank Capital, Cambium Grove, Endeavour Catalyst, dan Amrish Rau.
Co-Founder sekaligus CEO BukuKas Krishnan Menon mengatakan, pendanaan seri B akan digunakan untuk memenuhi target 20 juta pelanggan bisnis hingga akhir 2022. Saat ini, startup menggaet lebih dari 6,3 juta pedagang kecil dan pengecer, serta tiga juta pengguna aktif bulanan.
Dana segar tersebut juga bakal dipakai untuk menambah sumber daya manusia (SDM) pada tim teknik dan produk di Jakarta dan Bangalore, India. "Kami berkembang sangat cepat,” kata Menon dikutip dari TechCrunch, Selasa (18/5).
BukuKas menyampaikan, volume transaksi mencapai US$ 25,9 miliar per tahun. Nilainya setara lebih dari 2,2% dari produk domestik bruto (PDB) Indonesia.
BukuKas menyasar UMKM karena potensinya besar. Sektor ini menyumbang sekitar 60% terhadap PDB nasional. Sedangkan jumlahnya lebih dari 64 juta, sebagaimana Databoks di bawah ini:
Selama pandemi corona, pemerintah juga mendorong UMKM mendigitalkan bisnis supaya bisa menjangkau lebih banyak konsumen. Selama setahun terakhir, ada empat juta UMKM yang merambah platform online, sehingga totalnya hampir 13 juta per Maret.
Oleh karena itu, BukuKas berencana merilis lebih banyak layanan menggunakan dana segar dari pendanaan seri B. Pada April, BukuKas memperkenalkan fitur baru pembayaran yaitu BukuKasPay. Ini memungkinkan UMKM terhubung dengan perbankan, sistem kode Quick Response (QR Code), dan aplikasi dompet digital seperti OVO, DANA, GoPay, LinkAja hingga ShopeePay.
"Kami akan terus membangun kepercayaan pedagang dan mendukung mereka lewat solusi perbankan lengkap," kata Co-founder sekaligus COO BukuKas Lorenzo Peracchione.
BukuKas juga bakal memperkenalkan fitur baru termasuk termasuk ‘tools’ pada tampilan muka toko online, mesin promosi, dan berbagi di media sosial hingga akhir tahun ini.