Strategi Traveloka saat Pandemi: Rambah E-Commerce – Saingi GoFood
Sektor pariwisata yang digarap oleh Traveloka terkena dampak pandemi corona. Meski begitu, unicorn ini melakukan beberapa strategi seperti berinvestasi di startup solusi e-commerce Sirclo dan merambah bisnis pesan-antar makanan.
Traveloka berpartisipasi dalam putaran pendanaan Sirclo US$ 36 juta. Investasi ini dipimpin oleh East Ventures (Growth Fund) dan Saratoga Investama Sedaya, diikuti Sinar Mas Land.
“Kami berterima kasih atas dukungan para investor yang berpartisipasi pada pendanaan ini. Dengan suntikan dana ini, kami berencana membangun momentum tingginya minat konsumen untuk berbelanja di kanal e-commerce selama masa pandemi dan setelahnya,” kata Pendiri sekaligus CEO Sirclo Brian Marshal dalam siaran pers, akhir pekan lalu (11/9).
Sirclo merupakan perusahaan solusi e-commerce yang membantu merek atau brands berjualan online. Startup ini menawarkan solusi entrepreneur dan enterprise.
Pada kategori entrepreneur, Sirclo menawarkan Sirclo Store dan IbuSibuk. Sirclo Store yakni dasbor toko online Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM )untuk berjualan di multiple platforms seperti website, marketplace, chat commerce.
Sedangkan IbuSibuk merupakan solusi pemberdayaan komunitas Ibu untuk menjadi Key Opinion Leaders (KOL), micro-influencers, serta resellers.
Pada kategori enterprise, startup itu menawarkan layanan e-commerce enabler melalui Sirclo Commerce, platform B2B2C, dan Orami. Sirclo Commerce yaitu solusi pengembangan teknologi omnichannel melalui ICUBE by Sirclo.
Platform B2B2C menyediakan produk ibu dan anak untuk toko ritel melalui Sooplai. Lalu Orami merupakan platform parenting yang menggabungkan commerce, content, dan community dalam satu ekosistem.
Sirclo melayani lebih dari 100 ribu brands saat ini.
Pada Februari, Traveloka juga berpartisipasi dalam putaran pendanaan seri A Member.id. Startup ini menyediakan platform yang membantu perusahaan mengelola program loyalti. Platform ini memungkinkan pengguna mengubah poin ke berbagai macam hadiah.
Selain investasi di startup, Traveloka menyiapkan sejumlah strategi untuk mengantisipasi lamanya sektor pariwisata pulih. Setidaknya ada empat strategi lain yang dilakukan, yakni:
1. Merambah bisnis pesan-antar makanan
Traveloka merambah bisnis pesan-antar makanan lewat Traveloka Eats Delivery. Chief Operating Officer Traveloka Alfan Hendro mengatakan, perusahaan bermitra dengan puluhan ribu lebih restoran di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek).
“Ini guna mengantisipasi situasi yang terus berkembang. Kami secara cepat mempersiapkan strategi yang terus dipertajam seiring dengan perubahan situasi,” kata Alfan kepada Katadata.co.id, dua pekan lalu (4/9).
Sejak diluncurkan tahun lalu, jumlah kunjungan atau traffic Traveloka Eats Delivery meningkat hampir dua kali lipat secara tahunan (year on year/yoy) per Juli.
2. Menyediakan layanan kesehatan
Traveloka bekerja sama dengan lebih dari 140 mitra untuk menyediakan layanan tes Covid-19. Saat ini, ada 850 lebih pilihan produk tes virus corona baik in-clinic maupun drive-thru. Sudah ada 600 ribu pesanan tes Covid-19 menggunakan platform Traveloka.
3. Meluncurkan beragam fitur baru
Salah satunya, merilis Traveloka Clean Partner yang mendorong mitra akomodasi menerapkan protokol kesehatan ketat. Hingga saat ini, perusahaan menggandeng lebih dari 11 mitra di berbagai negara lewat layanan anyar ini.
Traveloka juga membuat fitur wisata virtual, yakni Online Xperience Tur Virtual. Wisata virtual itu dikemas dengan metode siaran langsung (live streaming). Menurut Alfan, pemesanan Online Xperience Tur Virtual meningkat meski di tengah pandemi corona.
Namun ia tidak memerinci angkanya. Ia hanya menyampaikan bahwa jumlah pengguna harian meningkat 100% selama tahun lalu.
4. Berencana IPO
Co-Founder Traveloka Albert Zhang mengatakan bahwa perusahaan bakal berfokus pada layanan finansial untuk meraih untung tahun ini. Unicorn ini pun bersiap untuk mencatatkan saham perdana alias IPO.