Startup Milik Luna Maya Raih Rp 71 Miliar dari AC Ventures dan SiCepat

Fahmi Ahmad Burhan
1 November 2021, 11:57
startup, kecantikan, luna maya, pendanaan
Nama Beauty
Startup milik Luna Maya, Nama

Startup kosmetik dan perawatan kulit direct-to-consumer (D2C) NAMA Beauty meraih pendanaan tahap awal (seed funding) US$ 5 juta atau Rp 71 miliar. Perusahaan rintisan ini didirikan oleh selebritas Indonesia, Luna Maya.

Perusahaan modal ventura AC Ventures memimpin pendanaan kepada NAMA Beauty. Perusahaan logistik SiCepat Ekspres dan bidang periklanan digital PT Digital Mediatama Maxima Tbk (DMXX) turut berinvestasi.

CEO NAMA Beauty Luna Maya mengatakan, dana segar akan digunakan memperkuat merek D2C NAMA Beauty. Startup bakal berfokus menawarkan produk perawatan kulit berkualitas tinggi dengan harga terjangkau.

"Kami percaya, sinergi ini dapat membantu untuk bertumbuh bersama dan memaksimalkan peluang serta momentum yang ada," kata Luna dalam siaran pers, Senin (1/11).

NAMA Beauty juga berencana menggunakan tambahan modal itu untuk riset dan pengembangan, pemasaran, branding, merekrut lebih banyak talenta, serta meluncurkan lini merek baru.

Perusahaan juga bakal memperkuat jaringan distribusi melalui kolaborasi dengan SiCepat dan DMXX. Melalui DMXX, NAMA Beauty akan mendistribusikan produk ke pasar offline, seperti Sampoerna Retail Community (SRC) yang tersebar di lebih dari 20 kota di Indonesia.

NAMA Beauty juga menjual produk di minimarket dan mengakses ribuan jaringan ritel untuk meningkatkan visibilitas merek yang lebih luas. Selain itu, menjual produk di platform perdagangan digital atau e-commerce untuk SRC yang disediakan oleh DMMX.

Sedangkan SiCepat Ekspres akan berperan sebagai mitra logistik NAMA Beauty untuk melayani kebutuhan pengiriman. 

NAMA Beauty merupakan startup kecantikan yang didirikan pada 2019. Nama startup ini diambil dari dua pendiri, yakni selebriti Luna Maya dan Marcel Lukman.

Founding Partner of AC Ventures Pandu Sjahrir mengatakan, potensi pasar kecantikan di Indonesia cukup besar. Berdasarkan data dari Euromonitor, nilainya diperkirakan US$1 miliar pada 2023. Sedangkan pertumbuhan majemuk tahunan alias Compound Annual Growth Rate (CAGR) mencapai 16,9%.

Belum lagi, jumlah populasi di Indonesia sekitar 270 juta. Penduduk perempuan 50%, dan 51% tercatat sebagai pengguna internet. 

"Saya memperhatikan bahwa industri kecantikan adalah salah satu yang paling tangguh dalam hal pertumbuhan, meskipun tetap memiliki tantangan tersendiri," kata Pandu.

Infografik_Startup tetap banjir pendanaan saat pandemi
Infografik_Startup tetap banjir pendanaan saat pandemi (Katadata)

Reporter: Fahmi Ahmad Burhan

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...