Kominfo Siapkan Program agar Startup Berminat Masuk Daerah Terpencil

Fahmi Ahmad Burhan
17 Desember 2021, 16:41
startup, daerah 3t, daerah terpencil, kominfo
ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/aww.
Warga mengamati aplikasi-aplikasi startup yang dapat diunduh melalui telepon pintar di Jakarta, Selasa (26/10/2021).

Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) mendorong startup untuk menyasar pasar di wilayah tertinggal, terdepan dan terluar (3T) Indonesia. Kominfo pun menyiapkan program khusus terkait hal ini.

Koordinator Startup Digital Kementerian Kominfo Sonny Hendra Sudaryana mengatakan, jarang ada perusahaan rintisan di Indonesia yang masuk ke daerah 3T. Alhasil, masyarakat di daerah ini tertinggal dari sisi digitalisasi.

"Maka, kami menantang startup untuk masuk ke wilayah 3T. Tujuannya, memberikan dampak digitalisasi," kata Sonny dalam konferensi pers virtual, Jumat (17/12).

Sonny juga mengatakan, kementrian akan menyiapkan konsep atau program agar startup berminat masuk wilayah 3T. Namun, ia tidak memerinci insentif seperti apa yang bakal diberikan kepada perusahaan rintisan yang merambah pasar 3T.

Sedangkan dalam mendorong tumbuh kembang perusahaan rintisan lokal, Kominfo gencar membuat program akselerasi. Salah satunya Studio Startup Indonesia (SSI) yang digelar sejak 2020.

"Ini merupakan upaya mewujudkan digital nation. Kominfo memberikan pembinaan kepada startup dan memfasilitasi pendanaan," kata Direktur Jenderal Aplikasi dan Informatika (Aptika) Kementerian Kominfo Samuel Abrijani Pangerapan.

Tahun ini, kementerian kembali menggelar program SSI batch ketiga. Kominfo memilih 15 startup dari sejumlah sektor seperti pendidikan, kuliner, keuangan hingga kesehatan.

Ada lima startup lulusan SSI yang telah mendapatkan pendanaan, yakni Verihubs, Justika, Sribu, Lingotalk, dan Praktis.

Sebelumnya, data Masyarakat Industri Kreatif Teknologi Informasi dan Komunikasi Indonesia (MIKTI) menyebutkan bahwa mayoritas startup di Indonesia berada di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek).

Per 2019, MIKTI mencatat bahwa ada 52,7% startup berbasis di Jabodetabek. Sebanyak 168 lainnya tersebar di Bali, Nusa Tenggara Barat, Kalimantan, Sulawesi, dan Sumatera.

Deputi Bidang Industri dan Investasi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) Fajar Hutomo mengatakan, minimnya jumlah startup di luar Jabodetabek, termasuk wilayah terpencil karena banyaknya hambatan.

“Misalnya, akses pendanaan, sumber daya manusia (SDM), dan ekosistem pendukung," kata Fajar kepada Katadata.co.id, pada Januari (18/1).

Selain itu, terbatasnya infrastruktur digital di wilayah 3T. Kominfo mencatat, ada 9.113 titik wilayah 3T yang belum mendapatkan akses jaringan internet 4G.

Sejak tahun lalu, Kominfo gencar memenuhi kebutuhan jaringan internet di wilayah 3T tersebut. Sebanyak 1.200 titik selesai dibangun tahun lalu.

Kemudian, 4.200 menara Base Transceiver Station (BTS) dibangun tahun ini. Kemudian sisanya diselesaikan pada 2022.

Reporter: Fahmi Ahmad Burhan

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...