Pendanaan Startup Seret, Pendiri Bukalapak: Sulit Ada Unicorn Baru

Fahmi Ahmad Burhan
28 Juni 2022, 13:52
startup, unicorn, investor
Katadata
Diskusi Katadata Forum dengan tema "Transformasi Indonesia Menuju Raksasa Ekonomi Digital" di Jakarta, pada 2018.

Investor semakin berhati-hati dalam memberikan pendanaan kepada startup. Pendiri Bukalapak yang kini menjadi investor perusahaan rintisan, Achmad Zaky mengatakan bahwa kondisi ini mempersulit lahirnya unicorn atau decacorn baru di Indonesia.

Unicorn merupakan sebutan untuk startup dengan valuasi di atas US$ 1 miliar. Sedangkan, decacorn adalah sebutan bagi startup dengan valuasi di atas US$ 10 miliar atau Rp 140 triliun.

Founding Partner Init 6 Achmad Zaky mengatakan, seretnya pendanaan tahun ini terjadi karena dampak dari kondisi ekonomi global. Bank sentral Amerika Serikat (AS), The Fed menaikkan suku bunga, karena inflasi melonjak.

"Selain itu, harga energi naik. Semua investor banyak pindah ke sana (sektor energi). Jadi saat ini, investor banyak yang tidak didukung perusahaan teknologi," kata Zaky dalam konferensi pers virtual, Selasa (28/6).

Menurutnya, hal tersebut merupakan siklus koreksi yang biasa terjadi. "Bukalapak pun pada 2016 dan 2020 susah mendapatkan pendanaan," ujarnya.

Namun kondisi seperti ini akan mempersulit lahirnya unicorn baru di Indonesia. "Apalagi, kecil kemungkinan untuk perusahaan decacorn," katanya. 

Sedangkan Bendahara Asosiasi Modal Ventura Seluruh Indonesia (Amvesindo) Edward Ismawan Chamdani mengatakan, meskipun startup tengah menghadapi kesulitan pendanaan, namun tren unicorn akan tetap sama.

"Sebab, ukuran dari startup ditentukan dari besarnya pasar suatu sektor," katanya, pekan lalu (24/6). “Dan rata-rata sektor yang dituju para startup tidak langsung terpengaruh kondisi makro ekonomi global.”

Menurutnya, startup yang berada di jalur dan model bisnis yang tepat, masih berpeluang menjadi unicorn baru Tanah Air. "Setiap sektor punya cara dalam menilai pasarnya masing-masing," katanya.

Berdasarkan data CB Insights bertajuk 'The Complete List of Unicorn Companies', Indonesia mencatatkan lima unicorn baru tahun lalu yaitu J&T Express, OnlinePajak, Ajaib, Xendit, dan Kopi Kenangan.

Nama OnlinePajak sempat masuk lis CB Insights bertajuk 'The Complete List of Unicorn Companies', tetapi belakangan menghilang.

Selain itu, ada tiga startup yang mengklaim atau dikabarkan memiliki valuasi di atas US$ 1 miliar yakni Blibli, Tiket.com, dan Kredivo.

Indonesia juga memiliki dua decacorn yakni J&T Express dan Gojek.

Sedangkan DailySocial.id mencatat ada delapan unicorn baru Indonesia tahun lalu. Mereka yakni JD.ID, Blibli, Tiket.com, J&T Express, Kredivo, Ajaib, Xendit, dan Kopi Kenangan.

Dengan begitu, Indonesia total memiliki 12 unicorn, termasuk Tokopedia, Traveloka, Bukalapak, dan OVO. Selain itu, satu decacorn yakni Gojek.

Reporter: Fahmi Ahmad Burhan

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...