Silicon Valley, Pijakan Grady Laksmono dalam Membesarkan Moka

Syahrizal Sidik
8 Juli 2022, 07:30
Pendiri Moka Ungkap Tantangan Dirikan Perusahaan Startup di RI
Youtube
Grady Laksmono, Co-Founder Moka

Selly memiliki sejumlah fitur yang dapat memudahkan penggunanya mengelola transaksi, melihat dan mengunduh laporan transaksi, membuat daftar pelanggan, membuat label pengiriman, dan pengingat harian pada Selly dashboard. Tidak hanya itu, pengguna juga bisa mengelola transaksi dari beberapa admin dengan fitur multi-admin pada Selly dashboard.

Pulang Kampung ke Indonesia untuk Memberi Dampak

Sebelum berkiprah di Moka, Grady lebih dulu bekerja di beberapa perusahaan raksasa teknologi di Silicon Valley, Amerika Serikat seperti Yahoo!, Zynga, OpenX, hingga Albumatic. Namun Grady ingin kembali ke Indonesia untuk membangun perusahaan rintisan yang memiliki dampak luas di Tanah Air.

Dalam menapaki pilihannya tidaklah mudah. Banyak pihak yang menyayangkan hal itu pada awalnya. “Faktor yang menarik saya, saya ingin memberi dampak di my home country,” ujarnya.

Grady menyadari bahwa mendirikan perusahaan rintisan di Indonesia tidak seperti membalikkan telapak tangan. Para pendiri perusahaan rintisan harus mau bersusah payah. Apalagi, iklim perusahaan rintisan di Indonesia dan Silicon Valley sangat berbeda

Kondisi di dua negara ini tidak simetris, sehingga terjadi culture shock, misalnya. “Bikin perusahaan itu pasti gak gampang. Kalu mau jadi founder, by default harus berani susah,"  kata Grady.

Sebagai contoh, hal yang paling sederhana adalah mengenai kemacetan di Jakarta. Untuk menyiapkan rapat harus dilakukan jauh-jauh hari. “Kalau salah jalan, sudah pasti telat dan hilang. Ini salah satu yang menurutku stress banget,” ujarnya.  

Hal kedua adalah budaya kerja di Indonesia dan Amerika Serikat yang berbeda. Ia berharap, dukungan dari pemerintah untuk berkarya dan berinovasi dengan menjadikan Silicon Valley salah satu contohnya.

Lantas, bagaimana cerita sebulan pertama Grady sewaktu mendirikan Moka? Awalnya, dia menyewa sebuah ruang perkantoran kecil di Regus. Kemudian, untuk merekrut pegawai, Moka mengandalkan media sosial untuk para profesional, Linkedin.

“Dari awal, gue pake Linkedin very intensif untuk head hunting. Dan pengalaman dari Silicon Valley, orang yang jago tidak apply,” kata dia.

Grady juga membangun budaya kerja di Moka yang saat ini terdiri dari 120 engineer. Membangun kultur di perusahaan rintisan haruslah konsisten. Misalnya, seorang produk manger harus berpikir bisnis.

“KPI untuk produk manager itu bisnis KPI. Itu membantu men-translate dengan apa yang perlu dibuat untuk mencapai target bisnis tersebut,” katanya. "Kedua, independen di dalam tim produk engineering."

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...