Calon Unicorn Ruangguru Gandeng Perusahaan Petrokimia Chandra Asri
Startup pendidikan Ruangguru bekerja sama dengan perusahaan petrokimia Chandra Asri Petrochemical (Chandra Asri) dalam program peningkatan kompetensi dan pemberdayaan perempuan. Kemitraan ini sudah berlangsung tiga bulan.
“Kami berharap melalui kolaborasi dengan Ruangguru ini dapat memberikan persiapan yang komprehensif bagi peserta,” ujar Head of Corporate Communication Chandra Asri Chrysanthi Tarigan dalam keterangan pers, Kamis (18/8).
Ruangguru bermitra dengan Chandra Asri Petrochemical melalui Ruangguru Foundation. Ruangguru Foundation diluncurkan pada 2018, dan telah membantu lebih dari satu juta siswa serta guru.
Kini, Ruangguru Foundation menggaet Chandra Asri membuat program PUAN ANGKASA atau perempuan dalam ruang komunitas sinergis dan derdaya). Kedua perusahaan memberikan pendampingan persiapan kerja dan pendalaman pemahaman peserta mengenai isu pemberdayaan perempuan, khususnya untuk kalangan mahasiswi dan lulusan baru.
“Materi dalam program ini meliputi berbagai aspek pengembangan karier yang disampaikan melalui berbagai metode pengajaran, seperti diskusi, video pelatihan, hingga bimbingan secara intensif,” ujar Lifelong Learning and Monitoring Evaluation Manager Ruangguru Real Rahadinnal dalam keterangan pers, Kamis (18/8).
Peserta terdiri dari 50 orang yakni mahasiswi dan lulusan baru. Mereka akan menjalani rangkaian program peningkatan kompetensi dan mendapatkan pendampingan holistik dalam mempersiapkan dan merencanakan karier.
Sebab, data Ketenagakerjaan Indonesia pada 2021 menunjukkan bahwa tingkat partisipasi angkatan kerja perempuan hanya 53,7%. Porsinya di bawah laki-laki yang mencapai 82,27%.
Selain itu, jumlah pekerja perempuan hanya berkisar 40% dari jumlah total angkatan kerja 140 juta orang.
Ruangguru dikabarkan meraup laba operasional US$ 1,8 juta atau sekitar Rp 25,6 miliar pada 2020. Startup pendidikan ini pun disebut-sebut semakin mendekati status unicorn atau valuasi di atas US$ 1 miliar.
Tech In Asia melaporkan, ini merupakan tahun keuangan pertama yang menguntungkan bagi Ruangguru. “Ruangguru mampu meraih profitabilitas meski menggandakan biaya tunjangan karyawan,” demikian dikutip dari Tech In Asia, akhir tahun lalu (11/10/2021).
Startup pendidikan itu mencatatkan pendapatan lebih dari US$ 63 juta pada 2020 atau meningkat hampir empat kali lipat dibandingkan 2019. Pertumbuhan pendapatan ini sama dengan 2018 ke 2019.
Ruangguru mengurangi biaya iklan dan pemasaran 16% tahun lalu menjadi US$ 23,6 juta. Pengurangan ini dilakukan setelah startup pendidikan itu meningkatkan biaya iklan tujuh kali lipat menjadi US$ 28 juta pada 2019.
Sedangkan biaya penjualan yang biasanya mengacu pada anggaran terkait tenaga penjual seperti komisi dan biaya perjalanan naik 11%. Dengan demikian, Ruangguru meningkatkan rasio pemasaran terhadap pendapatan dari hampir 200% pada 2019 menjadi hanya 46% tahun lalu.
Margin kotor Ruangguru 91% tahun lalu atau sedikit lebih rendah dari 2019 yang mencapai 94%.
Dengan beragam upaya tersebut, Ruangguru mencatatkan untung US$ 1,8 juta tahun lalu dibandingkan 2019 yang mengalami kerugian operasional US$ 31,9 juta.
Walaupun kas dan setara kas startup pendidikan itu US$ 72,5 juta pada akhir tahun lalu. Ini sedikit lebih rendah dibandingkan 2019 yang mencapai US$ 76,3 juta.
Katadata.co.id mengonfirmasi angka-angka tersebut kepada Ruangguru. Namun Head of Corporate Communications Ruangguru Anggini Setiawan tidak berkomentar mengenai pendapatan hingga laba operasional.