Disebut Hampir Jadi Unicorn, Ruangguru Gaet 38 Juta Pengguna
Startup pendidikan Ruangguru menggaet 38 juta pengguna. Perusahaan rintisan ini juga dikabarkan sudah meraih untung dan hampir menjadi unicorn.
Jumlah tersebut melonjak dibandingkan pertengahan tahun lalu 25 juta. Jumlahnya juga meningkat dari 15 juta pada 2019 menjadi 22 juta per awal 2020.
"Akses pendidikan Ruangguru telah digunakan 38 juta pengguna. Banyak orang seperti di Indonesia yang setiap harinya belajar melalui Ruangguru, baik di aplikasi dan website" kata Pendiri sekaligus Direktur Utama Ruangguru Belva Devara dalam konferensi pers virtual, Senin (20/6).
Pendiri sekaligus Direktur Operasional Ruangguru Iman Usman menambahkan, peningkatan jumlah pengguna tidak hanya dipengaruhi oleh tren belajar dari rumah sejak pandemi Covid-19.
"Sebab, sejak pandemi mulai mereda dan siswa belajar di sekolah, angka pengguna juga semakin tinggi," kata dia.
Faktor lain pendorong peningkatan pengguna yakni konten menarik, lebih banyak fitur hingga pengalaman pengguna yang komprehensif. "Ini menjadi pembeda Ruangguru dan platform lainnya," ujarnya.
Ruangguru mengembangkan fitur Adapto. Fitur ini memungkinkan siswa mendapatkan jalan dan peta belajar yang disesuaikan.
"Siswa juga sekarang belajar lebih tertarik secara live berinteraksi bareng temannya, diskusi saling tukar pertanyaan," katanya.
Ruangguru juga membuat laporan bertajuk ‘Laporan Dampak Ruangguru 2021’. Laporan ini disusun secara kuantitatif dan kualitatif, melalui wawancara dan survei.
Ruangguru membagi laporan ke dalam tiga pilar, yakni konten berkualitas, akses pendidikan, dan kebekerjaan.
Pada pilar terkait konten berkualitas, Ruangguru menyediakan 70 ribu video belajar. Kemudian, ada 40 juta soal latihan dan tanya jawab.
Ruangguru juga memberikan 300 lebih pelatihan keterampilan kerja di Skill Academy. Ada juga 30 lebih pendanaan program pendidikan masyarakat yang dibantu lewat platform ruangpeduli.org.
Pada pilar terkait akses pendidikan, Ruangguru mencatat bahwa ada 340 ribu lebih guru yang telah menggunakan modul pelatihan secara gratis. Ada juga 52 ribu lebih guru mengikuti program pelatihan.
Kemudian, 21 ribu lebih pelajar telah menerima beasiswa afirmatif pendidikan Ruangguru.
Pada pilar terkait kebekerjaan, ada 30 ribu penerima program pelatihan keterampilan dan kesiapan kerja dari Ruangguru.
Kemudian, lebih dari 57% rata-rata penerima program pelatihan keterampilan dan kesiapan kerja yang mendapatkan pekerjaan setelah menyelesaikan pelatihan.
Lebih dari 32% penerima program pelatihan keterampilan dan kesiapan kerja di Ruangguru juga berhasil mendapatkan kenaikan pendapatan setelah menyelesaikan pelatihan.
Lalu, 23% penerima program pelatihan keterampilan dan kesiapan kerja mendapatkan kenaikan karier atau pekerjaan yang lebih baik setelah menyelesaikan pelatihan.
Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Digital, Ketenagakerjaan, dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Mohammad Rudy Salahuddin mengatakan, upaya Ruangguru sejalan dengan pemerintah dalam mendorong SDM berkualitas.
Apalagi, pemerintah menghadapi sejumlah tantangan terkait penyediaan SDM ini.
"Masih banyak masyarakat berusia 15 hingga 24 tahun tidak mendapatkan pekerjaan dan juga pendidikan. Pandemi juga membuat banyak pengangguran terbuka. Kemudian, produktivitas tenaga kerja Indonesia masih tertinggal," katanya.
Di sisi lain, Ruangguru dikabarkan telah meraup untung. Tech In Asia melaporkan bahwa Ruangguru mencatatkan untung US$ 1,8 juta tahun lalu dibandingkan 2019 yang mengalami kerugian operasional US$ 31,9 juta.
“Ruangguru mampu meraih profitabilitas meski menggandakan biaya tunjangan karyawan,” demikian dikutip dari Tech In Asia, tahun lalu (11/10).
Sumber Tech In Asia yang akrab dengan Ruangguru juga mengatakan, valuasi startup pendidikan ini melampaui US$ 800 juta tahun lalu. Ini artinya, butuh US$ 200 juta untuk Ruangguru menyandang status unicorn.