HP Cina Disebut Rentan ‘Pembayaran Palsu’, Ini Kata Xiaomi

Lenny Septiani
30 Agustus 2022, 19:03
hp cina, cina, xiaomi
ANTARA FOTO/Risky Andrianto
Penjual melayani pembelian telepon seluler (ponsel) di salah satu pusat perbelanjaan elektronik di Bekasi, Jawa Barat, Senin (9/12/2019).

Peneliti Check Point Research (CPR) melaporkan bahwa beberapa ponsel atau HP Cina dengan cip (chip) mediatek rentan ‘pembayaran palsu’. Salah satu produsen smartphone asal Tiongkok, Xiaomi meminta pengguna untuk berhati-hati.

Namun Associated Marketing Director Xiaomi Indonesia Stephanie Sicilia tidak berkomentar mengenai laporan yang menyebutkan bahwa beberapa tipe gawai buatannya rentan terhadap ‘pembayaran palsu’.

“Kami mengimbau pengguna untuk tetap berhati-hati dalam bertransaksi online,” kata Stephanie kepada Katadata.co.id, Selasa (30/8).

Selain itu, “tetap waspada dengan selalu melindungi data rahasia yang rentan dibagikan saat transaksi online berlangsung,” tambah dia.

Ia juga merespons arahan Kepolisian Indonesia yang meminta masyarakat Indonesia mewaspadai kerentanan terhadap HP Cina tersebut. “Kami menghormati kebijakan dan arahan yang diberikan oleh Direktorat Tindak Pidana Siber (Dittipidsiber) Bareskrim Polri,” ujarnya.

Sebelumnya, Dittipidsiber Bareskrim Polri mengunggah konten di Instagram terkait laporan CPR tersebut. “Kerentanan keamanan telah diidentifikasi dalam model N9T dan N11,” kata Dittipidsiber Bareskrim Polri melalui akun Instagram @ccicpolri, Sabtu (27/8).

Namun konten tersebut tidak lagi ada pada laman Instagram @ccicpolri sejak Senin (29/8).

Meski begitu, Katadata.co.id menelusuri langsung laman Research.Checkpoint yang memuat laporan tersebut. Disebutkan bahwa perusahaan yang dimaksud yakni Xiaomi.

Peneliti CPR mengklaim menjadi yang pertama kali menyelidiki masalah keamanan pada aplikasi tepercaya Xiaomi.

Halaman:
Reporter: Lenny Septiani
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...