Unicorn Fintech Ajaib PHK 67 Karyawan
Unicorn Ajaib dikabarkan melakukan pemutusan hubungan kerja alias PHK terhadap 67 karyawan atau diperkirakan 8% dari total. Sama seperti startup sebelumnya yang memangkas jumlah pekerja, finansial teknologi (fintech) ini mengantisipasi dampak kondisi makro ekonomi.
“Untuk memastikan kesiapan perseroan menghadapi kondisi makro ekonomi yang tidak menentu, kami terpaksa melakukan perampingan karyawan," kata manajemen Ajaib kepada Katadata.co.id, Selasa (29/11).
Pegawai yang di-PHK akan menerima:
- Kompensasi sesuai UU
- Tambahan uang pesangon satu bulan untuk setiap tahun masa kerja
- Konseling
- Dukungan pencarian kerja
- Asuransi kesehatan untuk staf dan keluarga mereka selama enam bulan ke depan
Ajaib juga mengurangi gaji manajemen. Selain itu, para pendiri tidak menerima gaji untuk sementara.
"Kami telah mempersiapkan strategi bisnis yang kuat untuk terus mewujudkan inklusi keuangan di Indonesia," kata manajemen.
Anderson Sumarli, Yada Piyajomkwan, dan Kevin Lee mendirikan Ajaib pada 2019. Startup fintech ini menjadi unicorn pada Oktober 2021.
Saat itu, Ajaib meraih pendanaan seri B US$ 153 juta atau setara Rp 2,18 triliun dari DST Global. Investor lain yang berpartisipasi yakni investor terdahulu Alpha JWC, Ribbit Capital, Horizons Ventures, Insignia Ventures, dan SoftBank Ventures Asia, serta penanam modal baru Ribbit.
Selain Ajaib, fintech lending KoinWorks melakukan PHK terhadap 8% karyawan. Ada beberapa perusahaan rintisan yang memangkas jumlah pegawai tahun ini, di antaranya:
- Xendit
- Carsome
- Shopee Indonesia
- Grab
- Tokocrypto
- MPL
- Lummo
- Tanihub
- Mamikos (belum ada konfirmasi)
- Zenius (dua kali PHK)
- JD.ID
- Line
- Beres.id
- Pahamify
- LinkAja
- SiCepat
- Yummy Corp (belum ada konfirmasi)
- Bananas
- Ruangguru
- GoTo
- Sirclo
- KoinWorks
- Ajaib