Kemenko Marves Dorong Muncul Unicorn Mobil Listrik Ikuti Jejak Tesla

Lenny Septiani
1 Maret 2023, 19:20
Seorang pria berjalan melewati mobil listrik Tesla Model 3 dan mobil sport Tesla Model X di sebuah ruang pameran Tesla baru di Shanghai, China, Jumat (8/5/2020).
ANTARA FOTO/REUTERS/Yilei Sun/hp/cf
Seorang pria berjalan melewati mobil Tesla Model 3 dan mobil sport Tesla Model X di sebuah ruang pameran Tesla baru di Shanghai, China, Jumat (8/5/2020).

Pemerintah mendorong munculnya startup atau perusahaan rintisan dibidang ekonomi hijau. Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur dan Transportasi Menko Marves Rachmat Kaimuddin berharap ada startup unicorn di bidang green economy, seperti Tesla yang memproduksi mobil listrik.

Rachmat mengatakan pemerintah ingin membangun industri mobil listrik atau electrical vehicle di Indonesia, bukan hanya baterai. Ekosistem di Indonesia mendukung perkembangan industri mobil listrik.

"Ketersediaan energi banyak, kita gak ada isu listrik di Indonesia. SDA seperti nikel tersedia di Sulawesi dan Maluku," kata Rachmat di Jakarta, Rabu (1/3).

Rachmat menjelaskan sekarang semakin banyak diperlukan startup yang bergerak menghasilkan produk yang nyata. Eranya berbeda dengan 10-15 tahun lalu saat pemerintah berinvestasi membangun digital ekonomi.
"Seperti bikin platform, marketplace, e-commerce, segala macam," kata Rachmat.

Saat ini, kendaraan listrik di Indonesia masih dikuasai oleh perusahaan asing. Diharapkan akan ada startup dengan produk EV berkualitas dapat menguasai pasar Indonesia.

"Saat ini masih sangat sedikit produsen EV, brandnya juga belum top. Harapannya makin banyak brand lokal atau industri lokal bisa ikut," kata dia.

Insentif Bea Masuk untuk Tesla

Pemerintah bakal memberikan insentif pembebasan bea masuk untuk mobil listrik bentuk utuh atau completely built up (CBU) kepada Tesla apabila perusahaan besutan Elon Musk itu berkomitmen untuk mendirikan pabrik mobil listrik di Indonesia.

Deputi Bidang Koordinasi Investasi dan Pertambangan Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Septian Hari Seto, mengatakan langkah tersebut ditujukan untuk membuat harga mobil listrik Tesla di dalam negeri lebih kompetitif.

"Mereka kita kasih bebas bea masuk CBU asalkan mereka komitmen untuk bikin pabrik di Indonesia," kata Seto saat ditemui setelah agenda Energy dan Mining Outlook 2023 CNBC, Kamis (23/2).

Selain itu, pembebasan bea masuk itu juga ditujukan untuk memberi kesempatan bagi Tesla untuk memasarkan produk mobil setrum secara lebih masif di pasar domestik. "Karena penting buat mereka untuk tes pasar produk mobilnya," ujar Seto.

Dia mengatakan, pemberian insentif itu disesuaikan dengan komitmen jangka waktu pembangunan pabrik mobil listrik. Seto pun mengabarkan bahwa rencana pengadaan pabrik mobil listrik Tesla kian menunjukan arah positif.

"Misal mereka butuh waktu 3 tahun untuk bikin pabrik, maka kita kasih 3 tahun dia bisa impor CBU tapi dengan syarat harus jadi pabriknya," kata Seto.

Seto menjelaskan, pemerintah belum memberi tenggat waktu ihwal durasi maksimal pembangunan pabrik mobil listrik kepada Tesla. Alasannya, Tesla baru membangun pabrik mobil listrik di Jerman dan Austin, Amerika Serikat (AS). "Gak ada batas sih, yang penting kita dapatkan dulu komitmennya," ujar Seto.

Pada kesempatan tersebut, ia juga menegaskan, Tesla hanya berencana untuk berinvestasi di sektor pengadaan pabrik mobil listrik.

Pernyataan tersebut sekaligus menepis isu yang mengabarkan Tesla bakal berinvestasi pada produksi baterai kendaraan listrik. "Enggak, baterai kita sudah lumayan banyak. Ada lagi Contemporary Amperex Technology atau CATL," ucapnya. 

Reporter: Lenny Septiani
Editor: Yuliawati

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...