Raih Rp 776 miliar, Startup Logistik Waresix ‘Beli’ Teknologi AI
Waresix meraih pendanaan Seri B US$ 50 juta atau sekitar Rp 776 miliar. Startup logistik ini pun berinvestasi besar pada teknologi seperti kecerdasan buatan alias artificial intelligence (AI).
Group President waresix Eric Dharma menjelaskan rendahnya pemanfaatan atau utilisasi truk menjadi salah satu penyebab tingginya biaya logistik di Indonesia.
Dengan teknologi AI, Waresix melakukan smart matching jumlah muatan dengan ukuran truk. Namun hal ini perlu didukung database lengkap terkait ukuran dan jenis truk yang menjadi mitranya.
“Dalam smart matching tersebut, kami memetakan kebutuhan pelanggan dan mencocokkannya dengan sejumlah mitra transporter yang memiliki kapabilitas untuk melakukan pengiriman,” kata Eric dalam media briefing di Jakarta, Kamis (13/4).
Hal itu bisa membantu para mitra transporter mendapatkan muatan sesuai dengan truk lebih cepat. “Maka membantu mereka mengurangi potensi kehilangan pelanggan yang biasanya disebabkan oleh proses konfirmasi ketersediaan truk yang lama,” ujarnya.
Eric mengatakan masalah paling besar dalam bidang logistik yakni perencanaan pengiriman yang kurang baik. Beberapa contoh kurangnya perencanaan yang baik, yakni:
- Ketidakpastian ketersediaan dan datangnya truk
- Seringkali kapasitas loading dan unloading barang tidak sesuai, sehingga truk yang datang harus antre hingga berhari-hari, sehingga berdampak pada rendahnya utilisasi truk
- Ketidaktepatan pesanan, seperti truk yang datang tidak cukup untuk mengangkut muatan
- Kurangnya akses terkait pesanan truk yang mengakibatkan truk menganggur atau jalan balik dengan muatan kosong.
- Trip kurang efisien misalnya, banyak truk yang harus jalan padahal muatannya tidak penuh yang berdampak pada lamanya waktu pengiriman dan meningkatnya konsumsi bahan bakar
Eric menjelaskan rendahnya utilisasi armada berdampak pada tingginya biaya operasional pengusaha truk. Tidak jarang, pengusaha truk sering merugi karena harus membayar fixed cost, sedangkan pendapatan tak mencukupi.
“Kadang untuk mengakalinya, pengusaha truk harus menaikkan biaya sewa guna menutupi fixed cost mereka,” ujarnya. “Dampaknya, biaya pengiriman menjadi lebih tinggi.”