Startup Pesaing Gojek dan Grab, DishServe Gulung Tikar
Startup cloud kitchen DishServe tutup. Perusahaan rintisan ini bersaing dengan Gojek dan Grab yang juga memiliki bisnis serupa.
Penutupan startup DishServe disampaikan langsung oleh CEO Rishabh Singhi. “Dengan sangat sedih saya ingin mengumumkan bahwa kami telah menutup DishServe," kata dia melalui LinkedIn kemarin (1/5).
Dia juga mengungkapkan pencapaian startup DishServe sejak berdiri pada 2020:
- Pabrik produksi makanan sepenuhnya otomatis, meskipun tidak memiliki pengalaman manufaktur. Fasilitas produksi berfungsi penuh dalam tiga bulan.
- Memiliki jaringan lebih dari 200 mitra dapur, murni dengan model kemitraan. Menurutnya ini termasuk cara termurah untuk mengoperasikan cloud kitchen.
- Meluncurkan dan meningkatkan berbagai merek makanan sehat dengan harga terjangkau dan mudah diakses oleh pelanggan di 10 kota di Indonesia
Startup DishServe melayani lebih dari 100 ribu pelanggan.
“Seperti yang mereka katakan, terkadang yang terbaik tidak cukup baik dan pendanaan ‘musim dingin’ saat ini membuat kita lebih baik,” kata Rishabh Singhi menjelaskan alasan startup tutup.
Dia pun menjelaskan tantangan yang dihadapi oleh startup DishServe, di antaranya:
1. Awalnya margin startup DishServe rendah. Startup ini pun berfokus pada pertumbuhan.
“Kami menghabiskan sebagian besar runway kami untuk melakukan itu. Pada saat kami meningkatkan margin, runway sudah terlalu sempit,” ujar dia.