Transaksi GoFood Gojek dan GrabFood Grab Kompak Turun
Gojek mencatatkan penurunan order pesan-antar makanan GoFood selama Januari – Maret. Grab juga mengalami penurunan transaksi bruto alias gross merchandise volume (GMV) layanan pengiriman, termasuk GrabExpress dan GrabFood.
Head of Regions and External Affairs Gojek Gede Manggala mengatakan permintaan layanan GoFood dan GoSend tumbuh sangat pesat saat pandemi corona. Namun layanan berbagi tumpangan alias ride hailing seperti GoRide dan GoCar melorot.
“Begitu pasca-pandemi corona, tentu saja menurun. Tetapi yang menggembirakan, ini tidak signifikan," ujar Gede Manggala dalam konferensi pers bertajuk ‘GoFood Kenalkan Koleksi Juara Lokal, Gencar Tingkatkan Eksistensi Menu Khas Daerah dan UMKM Kuliner Lokal ke Pelanggan’ di Jakarta, Kamis (25/5).
Menurutnya penurunan permintaan GoFood tidak signifikan, karena masyarakat sudah terbiasa memesan makanan dan minuman secara online selama pandemi corona. “Jadi kalau dibandingkan dengan sebelumnya, agak sedikit menurun tapi tidak signifikan," kata dia.
Selain itu, ada faktor peningkatan inflasi, termasuk di sektor kuliner.
Gojek pun menyiapkan strategi untuk menggenjot transaksi. "Jadi di semester dua, tugasnya bagaimana bisa tumbuh lagi dengan menyasar atau memberikan produk-produk yang lebih terjangkau," ujarnya.
GoFood pun menyediakan fitur ‘mode hemat’ yang memberikan layanan lebih murah dari sisi harga makanan dan ongkos kirim atau ongkir.
Berdasarkan laporan kinerja GoTo Gojek Tokopedia, layanan on-demand termasuk GoRide, GoCar hingga GoFood turun dari Rp 3,13 triliun pada kuartal I 2022 menjadi Rp 2,9 triliun selama Januari – Maret tahun ini.
Rincian kinerja GoTo Gojek Tokopedia selama kuartal pertama 2023 sebagai berikut:
- Kerugian turun 40,3% secara tahunan atau year on year (yoy) menjadi Rp 3,86 triliun
- Pendapatan bersih naik 123% menjadi Rp 3,3 triliun
- Pendapatan bruto tumbuh 14,3% menjadi Rp 5,2 triliun, yang terdiri dari:
- On-demand termasuk GoRide, GoCar hingga GoFood turun dari Rp 3,13 triliun menjadi Rp 2,9 triliun
- Layanan keuangan naik dari Rp 358,1 miliar menjadi Rp 424,2 miliar
- Tokopedia Rp 1,9 triliun menjadi Rp 2,26 triliun
- Logistik Rp 580 miliar
- Lainnya Rp 67,84 miliar
- Nilai transaksi atau gross transaction value (GTV) naik 6% menjadi Rp 149 triliun
- Biaya insentif turun 29% menjadi Rp 2,65 triliun
- Margin kontribusi membaik dari minus Rp 2,53 triliun menjadi surplus Rp 636 miliar
Sementara itu, Grab mencatatkan GMV layanan pengiriman termasuk GrabExpress dan GrabFood turun 9% yoy menjadi US$ 2,34 miliar.
“GMV turun dibandingkan kuartal pertama 2022 ketika permintaan meningkat akibat pembatasan aktivitas di luar rumah terkait Covid-19 di Asia Tenggara,” kata Grab dalam keterangan pers, akhir pekan lalu (19/5).
Co-founder sekaligus CEO Grab Group Anthony Tan menjelaskan beberapa penyebab GMV layanan pengiriman turun, yakni:
Penurunan permintaan dibandingkan kuartal I 2022 ketika masih ada kebijakan pembatasan mobilisasi
Minggu Ramadan awal terjadi pada kuartal I 2023, sehingga mengurangi permintaan layanan GrabFood
“Kami yakin dapat mendorong pertumbuhan lini bisnis Mobilitas dan Pengiriman, serta menciptakan lebih banyak peluang pendapatan bagi mitra untuk memenuhi permintaan yang terus meningkat baik dari wisatawan maupun konsumen domestik,” kata Anthony dalam keterangan pers, akhir pekan lalu (19/5).
Rincian kinerja Grab selama Januari – Maret yakni:
- Kerugian naik 43% yoy menjadi US$ 250 juta
- EBITDA yang Disesuaikan naik 77% menjadi minus US$ 66 juta
- Pendapatan naik 130% yoy menjadi US$ 525 juta, yang terdiri dari:
- Pengiriman termasuk GrabExpress dan GrabFood tumbuh 203% yoy menjadi US$ 275 juta
- Mobilitas termasuk GrabBike dan GrabCar meningkat 72% yoy menjadi US$ 194 juta
- Layanan keuangan tumbuh 233% yoy menjadi US$ 38 juta
- Pendapatan dari perusahaan dan inisiatif baru naik 29% yoy menjadi US$ 18 juta
- Nilai transaksi bruto atau GMV naik 3% menjadi US$ 4,96 miliar, yang terdiri dari:
- Pengiriman termasuk GrabExpress dan GrabFood turun 9% menjadi US$ 2,34 miliar
- Mobilitas termasuk GrabBike dan GrabCar naik 46% yoy menjadi US$ 1,22 miliar
- Layanan keuangan stagnan yakni US$ 1,36 miliar
- GMV perusahaan dan inisiatif baru turun 21% yoy menjadi US$ 41 juta