KAI Catat 61% Transaksi Tiket Kereta Api Berasal dari Aplikasi
Dalam merombak aplikasi, Didiek menjelaskan harus memerhatikan beberapa faktor seperti user experience, user interface, teknologi, serta fitur dan layanan.
Pada faktor user experience untuk memberikan alur perjalanan pelanggan yang lebih baik dan penyederhanaan proses pemesanan. Sementara, pada faktor user interface, penyesuaian pada desain yang lebih lincah dan antarmuka yang berorientasi pada generasi milenial.
Selain itu, “Perubahan framework dan penggunaan teknologi baru, serta pengembangan arsitektur yang lebih fleksibel,” ujar dia.
Ia pun mengungkapkan KAI akan menambahkan revenue streams baru, lovalty benefits, hingga perencana perjalanan.
“Kami akan mengembangkan 25 fitur nanti, yang akan terus kami kembangkan dan selalu evaluasi,” kata Didiek.
Ia mengatakan bahwa pada saat membangun suatu aplikasi, perlu untuk melihat kebutuhan dari para pelanggan. “Jadi ini yang terus kami lakukan, revolusi, inovasi, dan terus beradaptasi,” ujarnya.
Menurutnya, paling penting dari sebuah pengalaman pengguna bukan hanya aplikasi tapi integrasi.
“Apa gunanya mudah melakukan pemesanan tiket, tapi kualitas layanan tidak bisa memberikan sebuah kenyamanan dan keselamatan,” kata dia. “Kami menjamin kenyamanan dan keselamatan para pelanggan, dan kami memproteksi kaum-kaum wanita, disabilitas, wanita hamil, dan anak-anak.”