Cara Baru Kominfo Ajak Kementerian hingga BUMN Gaet Startup
Kominfo atau Kementerian Komunikasi dan Informatika meluncurkan program baru yang memungkinkan kementerian, lembaga, BUMN hingga perusahaan swasta bekerja sama dengan startup. Ini dilakukan di tengah seretnya pendanaan.
Program baru itu diberi nama SSI X. Kementerian, lembaga, BUMN hingga perusahaan swasta didorong untuk berpartisipasi memberikan akses bagi startup ke ekosistem mereka melalui eksperimen sandbox.
Kotak pasir atau sandbox dalam istilah startup yakni ruang bagi perusahaan rintisan dalam menguji coba bisnis, produk, layanan, dan/atau teknologi.
“Mengusung semangat pengembangan ekosistem startup digital yang praktis dan kolaboratif, kami mengundang institusi pemerintah dan swasta untuk berpartisipasi menyediakan akses case study dan ke pasar bagi startup,” kata Direktur Pemberdayaan Informatika Kominfo Slamet Santoso dalam keterangan pers, Rabu (29/11).
“Harapannya, eksperimen terbatas ini dapat membantu startup dalam memvalidasi produk di target pasar,” Slamet menambahkan.
Sebelumnya, Co-Founder sekaligus Managing Partner Impactto Italo Gani menyampaikan bahwa ada dua hal yang berpotensi mendorong kerja sama startup dengan perusahaan swasta maupun BUMN, yakni:
1. Kondisi market startup yang mengalami pengetatan pendanaan. Hal ini membuat perusahaan rintisan harus mencari revenue stream yang besar dan berkelanjutan.
Berdasarkan laporan Google, Temasek, dan Bain and Company bertajuk ‘e-Conomy SEA 2023’, investasi ke startup Indonesia anjlok 87% secara tahunan atau year on year (yoy) dari US$ 3,3 miliar menjadi hanya US$ 400 juta atau sekitar Rp 6,3 triliun selama Semester I.
2. Banyak korporasi yang ingin transformasi digital, namun menghadapi tantangan dari sisi modal dan waktu.
Riset BCG menunjukkan 70% transformasi digital yang dilakukan oleh korporasi tidak mencapai tujuan. Oleh karena itu, biasanya mereka berkolaborasi dengan startup.
Google, Temasek, dan Bain and Company pun menyampaikan hal-hal yang perlu dilakukan oleh startup agar bisa keluar dari tantangan musim dingin pendanaan atau funding winter. Caranya yakni:
- Valuasi awal yang realistis: startup harus membuktikan bahwa kenaikan valuasi berlangsung rasional yang dibangun di atas fundamental bisnis dan industri yang sesungguhnya, serta mencerminkan ekonomi makro saat ini
- Membuktikan model monetisasi atau cara untuk mendapatkan keuntungan
- Memiliki strategi atau jalur yang jelas untuk untung
- Memiliki perencanaan yang jelas untuk exit
Exit yakni pendekatan yang direncanakan untuk mengakhiri investasi dengan cara yang akan memaksimalkan keuntungan dan/atau meminimalkan kerugian. Caranya bisa melalui pencatatan saham perdana alias initial public offering (IPO), merger atau akuisisi.