Warganet Sulit Dapat Ojol GoSend hingga Grab Express, Apa Penyebabnya?
Sementara itu, Ketua Serikat Pekerja Angkutan Indonesia atau SPAI Lily Pujiati mengatakan para pengemudi ojek online atau ojol dan kurir tidak mau mengambil pengiriman dengan ongkos kirim atau ongkir yang murah. Sebab, uang yang didapat tidak sesuai dengan pengeluaran mereka.
“Selama ini kendaraan dan perlengkapan lainnya milik pengemudi ojek online atau ojol dan kurir. Otomatis pengeluaran operasional selama ini ditanggung semuanya oleh mereka, seperti bensin, pulsa, paket data, parkir, spare parts, cicilan motor,” ujar Lily kepada Katadata.co.id, Jumat (5/4).
Pendapatan yang tidak pasti dan dibayar murah tersebut akibat dari hubungan kemitraan yang merugikan pengemudi ojek online atau ojol dan kurir. Menurut dia, cara kerja mereka termasuk dalam hubungan kerja sesuai Undang-Undang Ketenagakerjaan.
“Karena terdapat unsur pekerjaan, upah dan perintah,” ujar dia. Pengemudi harus menjalankan perintah pekerjaan dari aplikator melalui aplikasi. Jika tidak, maka akan dikenakan sanksi berupa suspend bahkan putus mitra.
Selain itu, aplikator memotong 20% dari setiap pendapatan yang diterima oleh para mitra pengemudi. “Biaya aplikator ini juga dilanggar karena potongannya melebihi aturan dan bisa mencapai 50%,” Lily menambahkan.
Oleh karena itu, ia menilai bahwa minimnya pengemudi ojek online atau ojol dan kurir yang mau mengambil order pengiriman barang merupakan hal wajar.