East Ventures Suntik Startup Kuliner Runchise Rp 16 Miliar
Startup manajemen restoran dan waralaba kuliner yang berbasis di Indonesia, Runchise meraih pendanaan sebesar US$ 1 juta atau sekitar Rp 16 miliar dari investor sebelumnya, yakni East Ventures dan Genesia Ventures. Runchise akan berfokus pada pengembangan teknologi dan inovasi untuk meningkatkan profitabilitas para restoran.
“Kami yakin pendanaan ini merupakan bentuk kepercayaan yang kuat terhadap solusi kami untuk memberdayakan industri makanan dan minuman,” kata Co-Founder dan Chief Executive Officer Runchise Daniel Witono, dalam keterangan pers dikutip Rabu (8/5).
Daniel mengatakan perusahaan menyambut baik investasi yang dilakukan East Venture. Mereka percaya bahwa teknologi merupakan alat penting dalam memastikan efisiensi operasional di industri.
Daniel menyatakan Runchise berkomitmen untuk memberikan solusi inovatif yang disesuaikan untuk kebutuhan para pelaku industri. Sehingga membantu mereka meningkatkan dan memanfaatkan peluang yang ada.
Selain itu, ia menyampaikan bahwa Perusahaan akan memprioritaskan investasi dalam kegiatan branding dan ekspansi untuk memperluas jangkauan perusahaan ke lebih banyak kota. Sekaligus, memberdayakan lebih banyak bisnis untuk berkembang.
Menurut Daniel, sektor makanan dan minuman (F&B) dan perhotelan memiliki peluang yang sangat besar di berbagai negara berkembang, namun industri ini juga memiliki persaingan yang ketat antar pemain.
“Keunggulan dan efisiensi operasional memiliki peran penting untuk dapat berhasil dalam sektor ini,” kata dia. Sayangnya, para pemain F&B masih menghadapi berbagai tantangan dan kesulitan dalam memaksimalkan pertumbuhan, hal ini semakin menantang dikarenakan keterbatasan dari solusi yang dirancang khusus untuk industri ini.
Ia menjelaskan, Runchise didesain berdasarkan pemahaman yang komprehensif tentang proses bisnis dan pengoperasian restoran, yang menghadirkan platform yang berpusat pada pengguna (user-centric) dengan ekosistem end-to-end.
“Dengan platform online atau berbasis cloud, Runchise memastikan seluruh informasi dari gerai restoran terhubung secara transparan, akurat, dan konsisten ke dalam satu platform,” ia menambahkan.
Saat ini, solusi Runchise mencakup operasional front-store, fungsi back-office, integrasi dengan platform pengiriman makanan online, dan keterlibatan pelanggan (customer engagement). Runchise juga mengintegrasikan machine learning, sehingga mampu memberikan prediksi penjualan harian untuk setiap outlet.
“Kami senang untuk berinvestasi lagi di Runchise. Dengan peluang besar di industri F&B ditambah dengan keahlian Daniel dan timnya, kami yakin Runchise akan terus memainkan peran penting dalam mendorong digitalisasi ekosistem F&B di Indonesia,” kata Partner East Ventures Melisa Irene.
Melisa mengatakan industri F&B adalah pasar yang dinamis dan berkembang. Menurutnya, Runchise dengan beragam solusinya, berada pada posisi yang baik untuk memanfaatkannya.
Pergeseran perilaku konsumsi, yang dipercepat oleh pandemi, telah menggarisbawahi pentingnya para merchant untuk mengadopsi strategi omnichannel dan mengoptimalkan operasi mereka untuk potensi pendapatan yang lebih baik.
General partner GENESIA Takahiro Suzuki menyatakan yakin dengan pengalaman dan kepemimpinan Daniel, Runchise siap menjadi pemimpin dari industri F&B.
“Kami yakin dalam menegaskan kembali komitmen kami kepada Runchise melalui investasi lanjutan ini dan berharap dapat mendukung Daniel dan timnya di saat mereka terus menetapkan standar baru di sektor F&B,” ujar dia.
Runchise didirikan pada tahun 2022 oleh Daniel Winoto sebagai Co-Founder dan Chief Executive Officer dan Ivana Widjaja sebagai Co-Founder dan Chief Operation Officer. Perusahaan mengatakan telah berhasil membantu ratusan brand dalam meningkatkan dan menyederhanakan proses, terutama dalam memperluas operasi brand ke beberapa lokasi.