Prabowo Singgung Nasib Pengemudi Ojol, Ini Tanggapan GoTo Gojek
Presiden Prabowo Subianto membahas upaya penguatan perlindungan pengemudi ojol, dengan dua aplikator yang tidak disebutkan namanya. GoTo Gojek Tokopedia mendukung komitmen Kepala Negara terkait nasib driver ojek online.
GoTo Gojek Tokopedia juga mendukung komitmen Presiden Prabowo dalam mendorong efisiensi dan menjaga tumbuh kembang ekosistem industri berbagi tumpangan alias ride hailing, sebagai bentuk penyediaan lapangan kerja yang seluas-luasnya.
Direktur Utama PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk Patrick Sugito Walujo memastikan perusahaan mematuhi kebijakan dalam menciptakan industri yang efisien, adil, dan berkelanjutan bagi seluruh pemangku kepentingan termasuk mitra pengemudi taksi online dan ojol, pelaku UMKM, serta konsumen.
“GoTo juga siap memperkuat kolaborasi dengan pemerintah untuk memastikan pertumbuhan ekonomi digital yang inklusif, berkeadilan, dan memberikan manfaat nyata bagi masyarakat,” kata dia dalam keterangan pers, Selasa (21/10).
Saat ini, GoTo Gojek Tokopedia menggaet lebih dari tiga juta mitra pengemudi ojol dan lebih dari 5,3 juta pelaku UMKM. “Kami menyadari tanggung jawab besar untuk memastikan bahwa ekosistem ini terus memberikan dampak ekonomi yang positif dan berkelanjutan bagi jutaan keluarga Indonesia,” ujar dia.
Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto menyatakan telah berdiskusi dengan pimpinan dua perusahaan besar penyedia layanan ojek online baru-baru ini. Pertemuan ini membahas upaya penguatan perlindungan pengemudi ojol. “Pemerintah diskusi terus ke perusahaan besar ojol untuk cari pelayanan terbaik untuk pengemudi, juga efisiensi dan tidak terjadi persaingan yang saling merugikan,” kata dia saat memberikan arahan pembukaan Sidang Kabinet Paripurna di Istana Merdeka Jakarta pada Senin (20/10).
Prabowo memandang profesi pengemudi ojol punya dampak luas terhadap perekonomian rakyat. Ia mencontohkan sekitar 2 juta pelaku UMKM kini mengandalkan layanan ojek online untuk mendukung kegiatan jual-beli.
Ketua Umum Partai Gerindra itu juga menilai layanan ojol turut menjadi penopang ekonomi digital dan memberikan lapangan kerja bagi sekitar enam juta orang.
“Kami ingin lapangan kerja ojol ini terjamin. Kalau tidak salah ada 4 juta pengemudi ojol di dua perusahaan besar itu,” ujar Prabowo.
Menteri Ketenagakerjaan Yassierli menilai pertemuan Prabowo dengan dua perusahaan penyedia layanan ojol cenderung lebih berfokus pada pengaturan mekanisme besaran tarif.
“Ini kan bagaimana agar persaingannya sehat,” kata Yassierli seusai Sidang Kabinet Paripurna.
Pertemuan Prabowo dengan dua perusahaan ojol itu terjadi di tengah adanya isu Grab yang dikabarkan akan mengambil alih salah GoTo Gojek Tokopedia. Rumor ini kembali berhembus setelah muncul kabar Danantara akan berpartisipasi dalam kesepakatan tersebut.
Danantara dan Grab membantah kabar adanya diskusi terkait potensi pengambilalihan saham GoTo Gojek Tokopedia. Sementara itu, GoTo merujuk pada pernyataan pada 8 Mei yakni perseroan menerima berbagai penawaran dari sejumlah pihak.
Direksi GoTo Gojek Tokopedia bertanggung jawab untuk menelaah dan mengevaluasi setiap penawaran dengan penuh ketelitian dan kehati-hatian. Namun, hingga saat ini perusahaan penyedia layanan on-demand itu belum mencapai keputusan apa pun terkait penawaran yang mungkin telah diketahui atau diterima oleh perseroan.
Meski begitu, KPPU atau Komisi Pengawas Persaingan Usaha mulai mengkaji potensi dampak penggabungan kedua perusahaan, jika benar terjadi. Ketua KPPU M Fanshurullah Asa menyatakan pada akhir Mei (23/5), bahwa instansi tengah mengawasi kabar rencana penggabungan GoTo Gojek Tokopedia dan Grab.
