Pemerintah Siapkan Rp 20 Triliun untuk Satelit Indonesia Raya
Pemerintah menyiapkan anggaran sekitar Rp 20 triliun untuk peluncuran Satelit Indonesia Raya (Satria) yang berteknologi High Throughput Satellite pada 2022. Dua perusahaan peserta lelang pengadaan Satria, yaitu Konsorsium Iforte HTS dan PT Pasifik Satelit Nusantara (PSN).
Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara menyatakan, hasil lelang akan pada April 2019. "Sekarang tinggal dua perusahaan, satu orientasi teknologi Eropa, sedangkan satu lagi arahnya teknologi Amerika Serikat (AS)," kata Rudiantara di Ende, Nusa Tenggara Timur, Senin (25/3).
Rudiantara tak merinci preferensi masing-masing perusahaan yang dimaksudnya. Namun, PSN baru meluncurkan Satelit Nusantara Satu dengan roket Falcon 9 buatan SpaceX di Florida, Amerika Serikat pada Februari 2019 lalu.
(Baca: Infrastruktur Langit, Menghubungkan Nusantara dengan Palapa Ring)
Satelit Nusantara Satu bernilai sekitar Rp 3 triliun dengan kapasitas sebesar 15 gigabit per detik. Satelit buatan Space System Loral milik AS itu diperkirakan mampu bertahan hingga usia 20 tahun.
Lelang pengadaan Satelit Indonesia Raya melalui skema Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan informasi (Bakti), Badan Layanan Umum (BLU) milik Kementerian Komunikasi dan Informatika. Nantinya, Satria bakal memiliki teknologi HTS dengan kapasitas sebesar 150 gigabit per Detik, atau 10 kali lipat dari Satelit Nusantara Satu.
Rudiantara mengungkapkan, pemerintah sudah menyampaikan rancangan kontrak kepada kedua peserta lelang. Sehingga, PSN dan Iforte hanya tinggal melakukan penyesuaian terhadap penawaran pemerintah. Nilai Rp 20 triliun mencakup pembiayaan, perancangan, pembangunan, peluncuran, peongoperasian, sampai pemeliharaan selama 15 tahun.