RI Butuh 600.000 Talenta Digital per Tahun, Kominfo Sediakan Beasiswa

Fahmi Ahmad Burhan
13 Agustus 2021, 11:55
kominfo, talenta digital, beasiswa
Muhammad Zaenuddin|Katadata
Ilustrasi

Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) mencatat, Indonesia membutuhkan 600 ribu talenta digital per tahun. Untuk mengatasi hal ini, kementerian menyediakan beasiswa.

Mengacu pada riset McKinsey dan Bank Dunia, Indonesia membutuhkan sekitar sembilan juta talenta digital selama 2015 hingga 2030. Ini artinya, ada kebutuhan 600 ribu tenaga ahli di bidang siber per tahun.

Untuk memenuhi kebutuhan itu, Kominfo menggelar pelatihan. “Kami mengembangkan talenta digital dalam tiga level,” kata Kepala Badan Litbang SDM Kementerian Kominfo Hary Budiarto saat konferensi pers virtual, Jumat (13/8).

Pertama, untuk tingkat paling dasar berupa literasi digital. Ini bertujuan meningkatkan kemampuan dasar digital masyarakat agar mereka tidak mudah terpengaruh konten negatif.

Itu diwujudkan dalam Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi yang 12,4 juta peserta per tahun.

Kedua, pada tingkat menengah, Kominfo menyiapkan program Digital Talent Scholarship. Ini untuk mahasiswa, masyarakat umum, profesional, guru dan siswa Sekolah Menengah Kejuruan hingga aparatur sipil negara.

Melalui program itu, Kominfo ingin menambah keterampilan dan daya saing, terutama untuk tingkat teknis. Tahun ini, pemerintah menargetkan 100 ribu lulusan Digital Talent Scholarship.

Kementerian menyiapkan sekitar 103 tema dalam Digital Talent Scholarship. Beberapa di antaranya big data analytics, keamanan siber, kecerdasan buatan alias artificial intelligence (AI), Augmented Reality (AR), dan Virtual Reality (VR).

Kominfo pun menggandeng Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek), pemerintah daerah, perguruan tinggi dan politeknik, hingga lembaga swasta.

Dirjen Pendidikan Vokasi Kemdikbud Ristek Wikan Sakarinto mengatakan, kementerian tengah memperbaiki kurikulum pendidikan agar bisa menyesuaikan kebutuhan talenta digital. "Tiap pendidikan vokasi misalnya, ada mata pelajaran wajib teknologi digital. Sekarang kami merancangnya," kata dia.

Di tingkat perguruan tinggi, tiap program studi baik kuliner, teknik mesin, atau ekonomi wajib mencantumkan mata pelajaran teknologi digital. "Ini untuk membekali kompetensi dasar dan praktikal. Sehingga lulusannya ikut menambah jumlah talenta digital," ujar dia.

Halaman:
Reporter: Fahmi Ahmad Burhan
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...