Google Latih 2.250 Mahasiswa RI untuk Atasi Defisit Talenta Digital

Fahmi Ahmad Burhan
15 Juli 2021, 14:52
talenta digital, defisit talenta digital, Google Bangkit 2021, Lulusan Bangkit 2021, pelatihan talenta digital
ANTARA FOTO/Maulana Surya/hp.
Guru membuat tugas dan berinteraksi dengan siswa lewat Google Classroom di SMP Lazuardi Kamila Global Compassianote School (SCS), Solo, Jawa Tengah, Selasa (17/3/2020). Sekolah setempat menerapkan pembelajaran secara daring menyusul aturan Pemerintah Kota Solo yang menetapkan status Kejadian Luar Biasa (KLB) virus Corona dengan meliburkan sekolah selama 14 hari setelah adanya satu pasien positif COVID-19 yang meninggal dunia dan satu dirawat di ruang isolasi RSUD Moewardi, Solo.

Raksasa teknologi asal Amerika Serikat (AS) Google telah meluluskan 2.250 mahasiswa Indonesia yang mengikuti program pelatihan Bangkit 2021. Program pelatihan kemampuan machine learning hingga komputasi awan (cloud) ini diberikan untuk mengatasi defisit talenta digital di Indonesia.

Education Program Lead Asia Pacific, Google William Florance mengatakan, 2.250 lulusan telah mengikuti program Bangkit untuk angkatan kedua. Pada gelaran progam pertama, hanya ada 300 peserta saja yang diberikan pelatihan.

Sedangkan, pada angkatan kedua ini, ada lebih dari 50 ribu mahasiswa yang mendaftar. Kemudian, yang memenuhi kriteria sebanyak 5.000 mahasiswa. Lalu, Google hanya memilih 3.000 mahasiswa saja dari 250 universitas.

"Dengan kurikulum ketat. Kami luluskan 2.250 mahasiswa Bangkit 2021 ini," ujar William dalam konferensi pers virtual, Kamis (15/7).

William mengatakan, semua peserta program tersebut mendapatkan tiga jalur pelatihan, yakni machine learning, mobile development, dan cloud.

Peserta mendapatkan pelatihan berupa sesi kelas dan instruktur yang seluruhnya dijalankan secara online. Menurutnya, ada 14 ribu kursus dan spesialisasi secara total yang sudah digelar pada program Bangkit 2021 ini. Kemudian, telah digelar juga 1.100 sesi live bersama instruktur teknis dan non teknis, serta ada 450 ribu penugasan.

William mengatakan, para lulusan program Bangkit telah menyelesaikan program setara 20 satuan kredit semester (SKS). Para lulusan juga telah menyelesaikan 800 jam belajar mandiri. Selain itu, peserta juga diminta untuk mengerjakan proyek akhir. Di mana terdapat 483 tim yang menyelesaikan proyek.

"Setiap tim diminta menyelesaikan berbagai solusi sesuai tema seperti kesehatan, smartcity, atau lainnya yang melibatkan elemen cloud, serta machine learning," kata William.

Halaman:
Reporter: Fahmi Ahmad Burhan
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...