Cina Batasi Anak Main Game, PUBG Tencent Akan Kalah dari Free Fire?
Cina memerintahkan perusahaan gim seperti Tencent untuk mengurangi layanan kepada anak-anak. Di satu sisi, Tencent mengembangkan PUBG yang bersaing dengan Free Fire dari Singapura.
Di bawah aturan baru, “pemain gim (gamer) muda hanya boleh bermain game online satu jam pada Jumat – Minggu dan hari libur,” menurut laporan kantor berita resmi Xinhua dikutip dari The Guardian, Selasa (31/8).
Berdasarkan aturan yang diterbitkan oleh Administrasi Pers dan Publikasi Nasional, pengguna di bawah 18 tahun hanya dapat bermain game selama Pukul 8 - 9 malam waktu setempat pada hari-hari tersebut.
Perusahaan game online akan dilarang memberikan layanan kepada anak di bawah umur dalam bentuk apa pun di luar jam tersebut. Selain itu, “korporasi perlu memastikan bahwa mereka menerapkan sistem verifikasi nama asli,” kata regulator.
Administrasi Pers dan Publikasi Nasional mengatakan kepada Xinhua bahwa mereka akan meningkatkan frekuensi dan intensitas inspeksi kepada perusahaan game online Ini untuk memastikan mereka menerapkan batas waktu dan sistem anti-kecanduan bermain game.
“Aturan itu bertujuan secara efektif melindungi kesehatan fisik dan mental anak di bawah umur,” ujar regulator. “Mendesak perusahaan gim Cina untuk selalu memprioritaskan kebaikan sosial dan secara aktif menanggapi masalah masyarakat.”
Analis teknologi Cina yang berbasis di Amerika Serikat (AS) Rui Ma memperkirakan, Beijing mengeluarkan aturan lain terkait game online dalam beberapa bulan ke depan. “Secara historis, pihak berwenang selalu memiliki niat untuk mengekang paparan dari apa yang mereka anggap sebagai kebiasaan yang sangat membuat ketagihan,” katanya.
Pada awal bulan, Tencent berjanji untuk mengurangi waktu anak-anak bermain game. Pada Juli, pengembang PUBG ini meluncurkan teknologi pengenalan wajah yang menggelar program ‘patroli tengah malam’. Ini untuk mengatasi anak-anak yang menyamar sebagai orang dewasa untuk menghindari jam malam.
Persaingan PUBG dan Free Fire
PUBG Mobile dari Tencent dan Free Fire milik Garena merupakan gim paling populer tahun lalu. Keduanya termasuk dalam genre battle royale.
Esports Chart melaporkan, jumlah penonton e-sports PUBG dan Free Fire (FF) bersaing ketat. Rinciannya dapat dilihat pada Bagan di bawah ini:
Saat musim semi pada Juli 2020, statistik pemirsa PUBG Mobile meroket. Jam menonton meningkat 20 juta dibandingkan Juni.
Pada saat yang sama, Garena Free Fire mulai menguat di komunitas Brasil ketika ada turnamen besar termasuk Liga Brasileira, Gigantes Free Fire, dan Liga NFA Musim 4 dimulai. Jam menonton pertandingan naik 36% pada Agustus dibanding Juli.
Berdasarkan data Sensor Tower, PUBG Mobile meraih US$ 5,1 miliar dari pengeluaran pemain pada 2020. Di Cina, Tencent mendapatkan US$ 704 juta per tiga bulan selama kuartal I – III tahun lalu.
Secara keseluruhan tahun lalu, PUBG Mobile menghasilkan pengeluaran rata-rata US$ 7,4 juta per hari. “Cina menjadi pasar menguntungkan,” demikian dikutip dari laporan Sensor Tower.
Dalam laporan Sensor Tower, Free Fire menempati peringkat kedua di antara game yang paling banyak diunduh untuk paruh pertama tahun ini. Gim ini diunduh lebih dari 101,6 juta juta kali.