Arab Saudi Akan Bangun Kabah di Metaverse, Seperti Apa Bentuknya?
Imam Besar Masjidil Haram, Syeikh Abdurrahman Sudais mengatakan, tujuan adanya Ka'bah versi metaverse untuk lebih memudahkan kehadiran tempat suci itu kepada masyarakat dunia. Inisiatif metaverse itu memungkinkan masyarakat Muslim global mencium Hajr Aswad secara virtual serta ziarah ke Mekah.
Menurutnya, banyak peninggalan sejarah dan Islam yang mesti didigitalisasi. "Sangat penting untuk memiliki simulasi yang tidak hanya melibatkan penglihatan dan pendengaran tetapi juga sentuhan dan penciuman," katanya dikutip dari The New Arab pada tahun lalu (14/12/2021).
Namun, inisiatif itu memicu kontroversi. Lembaga Presidensi Urusan Keagamaan Turki (Diyanet) mengatakan, Ka'bah metaverse bisa diandalkan untuk mengenalkan tempat suci tapi tidak akan bisa menggantikan ibadah Haji secara nyata. Sebab, yang menjadi syarat ibadah Haji yakni menyentuh lantai Mekkah secara langsung.
"Orang-orang beriman dapat mengunjungi Ka'bah di metaverse, tetapi itu tidak akan pernah dianggap sebagai ibadah yang nyata," kata Direktur Departemen Haji dan Umrah Diyanet, Remzi Bircan dikutip dari Hurriyet Daily News pada pekan lalu (3/2).