Beda Hasil Survei Soal Kesiapan Warga Jakarta Beralih Ke TV Digital

Lenny Septiani
11 Oktober 2022, 20:52
tv digital, televisi, KPI, atvsi
ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi/rwa.
Seorang petugas keamanan menonton siaran TV analog di Cinunuk, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Kamis (17/2/2022).

Sebagian besar masyarakat DKI Jakarta (67,6%) menonton televisi untuk mendapatkan informasi atau berita. Sementara masyarakat yang menonton televisi untuk menyaksikan film/ sinetron sebesar 47,3%. 

2. Aspek pengetahuan responden mengenai siaran digital.

Sebanyak 47,3% masyarakat DKI telah mengetahui bahwa Indonesia saat ini sedang dalam proses digitalisasi penyiaran. Namun mereka belum mengetahui terkait kapan ASO diselenggarakan, penggunaan STB, serta manfaat siaran digital.

Dalam perhitungan statistik menunjukkan bahwa 39% masyarakat DKI Jakarta memiliki pengetahuan yang rendah tentang penyiaran digital. Hanya 26% masyarakat DKI Jakarta yang memiliki pengetahuan yang tinggi tentang penyiaran digital. Sebagian besar sumber informasi tentang penyiaran TV digital didapatkan dari Iklan Layanan Masyarakat (ILM) di TV dan siaran berita.

3. Aspek sikap responden mengenai siaran digital.

Sikap masyarakat DKI Jakarta mengenai siaran digital sebagian besar adalah positif dengan persentase sebesar 50,7%. Sementara mereka yang masuk kategori sikap netral sebesar 48,7%. Hasil tersebut menunjukkan bahwa masyarakat DKI Jakarta mendukung kebijakan siaran TV digital.

4. Kesiapan masyarakat DKI Jakarta menuju penghentian siaran analog atau Analog Switch Off (ASO).

Ada beberapa indikator yang diukur yaitu kepemilikan perangkat TV Digital, kepemilikan STB, dan berlangganan televisi berbayar. Hasil survei, menunjukkan bahwa 48,7% masyarakat DKI Jakarta telah memiliki perangkat TV Digital, sebanyak 13,3% menyatakan telah memiliki STB, dan 9,3% menyatakan berlangganan TV Berbayar. Sehingga dapat dikatakan bahwa 58% masyarakat DKI Jakarta memiliki kesiapan untuk beralih ke siaran digital.

Sebelumnya, Kominfo menyampaikan wacana ASO Jabodetabek yang sebelumnya akan diselenggarakan pada 5 Oktober ditunda karena permintaan Asosiasi Televisi Swasta Indonesia (ATVSI).  ATVSI meminta agar migrasi ke TV digital Jabodetabek ditunda menjadi 2 November. 

Ketua ATVSI Syafril Nasution menjelaskan, berdasarkan survei Nielsen pada 1 Oktober, hanya 43% penduduk DKI Jakarta yang siap beralih ke TV digital. Ini artinya, mayoritas belum siap baik dari sisi perangkat alias set top box maupun faktor lainnya.

“Apabila digabungkan dalam Jabodetabek, maka tentu yang belum siap beralih ke TV digital akan lebih besar lagi,” ujar Syafril kepada Katadata.co.id, Rabu (5/10).

Halaman:
Reporter: Lenny Septiani
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...