Kominfo Janji TV Analog Mati Total 2 November, tapi Masih Ada PR
TV analog se-Indonesia akan dimatikan pekan depan (2/11). Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) memastikan migrasi ke TV digital tetap berlangsung sesuai jadwal, sebagaimana diatur dalam Undang-undang atau UU Cipta Kerja.
Namun Kominfo menyadari ada beberapa pekerjaan rumah yang harus diselesaikan. Menteri Kominfo Johnny G Plate menyampaikan, infrastruktur multipleksing akan siap untuk proses migrasi dari TV analog ke Tv digital pada 2 November.
“Dari sisi infrastruktur secara nasional sudah siap, namun distribusi set top box masih harus disempurnakan,” ujar Johnny usai rapat koordinasi di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta Pusat, Senin (24/10) dikutip dari siaran pers, Selasa (25/10).
Rapat itu dihadiri oleh Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD, Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian, Inspektur Jenderal TNI Letjen TNI (Mar) Bambang Suswantono, Kepala Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) Hinsa Siburian, dan Ketua Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Pusat Agung Suprio.
Pemerintah menyediakan set top box gratis untuk warga miskin, yang berasal dari dua sumber yakni:
- Pemerintah menyiapkan satu juta alat sesuai keputusan yang ada di dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2022. Sebanyak 81.206 disediakan untuk delapan kabupaten/kota pada tahap pertama dan 918.794 di 66 kabupaten/kota fase kedua.
- Komitmen penyelenggara multipleksing atau stasiun televisi total 4.177.760 set top box. Rinciannya yaitu:
- Grup STM 896.162 di 138 kabupaten/kota untuk tahap pertama. Tahap kedua 317.588 di 32 kabupaten/kota.
- MNC 844.015 di 139 kabupaten/kota tahap pertama. Tahap kedua 299.106 di 32 kabupaten/kota.
- Trans Media 455.196 di 134 kabupaten/kota tahap pertama. Tahap kedua 161.315 di 24 kabupaten/kota.
- Media Group 520.072 di 146 kabupaten/kota tahap pertama. Tahap kedua 184.306 di 26 kabupaten/kota.
- RTV 369.168 di 99 kabupaten/kota tahap pertama. Tahap kedua 130.832 di 22 kabupaten/kota.
Sebanyak 479 ribu warga Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) sudah mendapatkan set top box gratis atau 98,44% dari yang disediakan.
Pemerintah menyiapkan 359.617 set top box gratis atau 76% untuk warga Jabodetabek. Sedangkan penyelenggara multipleksing 112.484 atau 24%.
“Kami harapkan pelaksanaan migrasi dari TV analog ke TV digital alias Analog Switch Off (ASO) pada 2 November di wilayah Jabodetabek bisa berjalan dengan baik,” kata Johnny.
Sedangkan dari sisi siaran TV digital, sudah tersedia di 222 dari total 514 kabupaten dan kota di Indonesia. “Sisanya yakni 292 daerah lainnya akan dilakukan sesuai kesiapan wilayah," kata dia.
Katadata.co.id sudah mengonfirmasi kepada Kominfo mengenai maksud dari pelaksanaan ASO berdasarkan kesiapan wilayah. Sedangkan UU Cipta Kerja mengatur semua wilayah Indonesia beralih ke TV digital pada 2 November atau bukan hanya kabupaten/kota yang siap.
Namun belum ada tanggapan dari Kominfo.
Dalam keterangan pers, Johnny hanya menjelaskan bahwa Jabodetabek yang terdiri dari sembilan kabupaten dan kota akan beralih dari TV analog ke TV digital pada 2 November.
“Sebanyak 173 kabupaten dan kota non-terrestrial service atau tidak ada layanan TV terrestrial,” ujar Johnny.
Menko Polhukam Mahfud MD menyampaikan, UU Cipta Kerja mengharuskan migrasi dari TV analog ke TV digital pada 2 November. “Kira-kira 10 hari yang akan datang,” kata dia.
Ia mengatakan bahwa Kominfo terus berkoordinasi dengan penyelenggara multipleksing dan pemilik perusahaan televisi swasta untuk menyukseskan pelaksanaan ASO.
“Infrastruktur dalam bentuk MUX (multipleksing) sudah selesai. Set top box dari sisi pemerintah sudah menyelesaikan, TV swasta baru 4,4%. Ini harus diatur kembali,” tambah dia.
Jadi dari sudut pemerintah semuanya sudah siap, yang TV swasta nanti kita lakukan bersama-sama sesudah itu, tapi secara umum kita akan memenuhi ketentuan undang-undang,” ujarnya.