Pesaing Alibaba Pindahkan Kantor Pusat dari Cina ke Eropa

Lenny Septiani
4 Mei 2023, 15:19
alibaba, cina, Pinduoduo
Pinduoduo
Ilustrasi perusahaan e-commerce Tiongkok, Pinduoduo

Pesaing Alibaba yakni induk Pinduoduo, PDD Holding dikabarkan memindahkan kantor pusat dari Cina ke Irlandia, Eropa. Ini terjadi ketika TikTok ditekan Amerika Serikat (AS).

Induk raksasa e-commerce Pinduoduo itu mencatatkan saham perdana alias initial public offering (IPO) di Amerika Serikat (AS). “Kantor eksekutif utama di Dublin, Irlandia,” demikian isi dokumen pengajuan ke Securities and Exchange Commission (SEC), dikutip dari CNBC Internasional, Kamis (4/5).

Sebelumnya kantor pusat pesaing Alibaba terdaftar di Shanghai, Cina.

Perpindahan kantor pusat PDD ke Irlandia mungkin menandakan upaya pesaing Alibaba itu meningkatkan kehadiran di pasar global. Perusahaan pun meluncurkan Temu tahun lalu, dan menyasar pasa AS.

Aplikasi Temu diunduh lebih dari 50 juta kali sejak diluncurkan pada September 2022, menurut Apptopia. Transaksi kotor atau GMV naik dari US$ 3 juta pada September menjadi US$ 387 juta pada Maret 2023, menurut firma riset pasar YipitData.

Irlandia menjadi lokasi populer bagi perusahaan teknologi asing untuk mendirikan kantor, karena keanggotaannya di Uni Eropa dan tarif pajak perusahaan utama yang rendah yakni 12,5%.

Meta dan Apel juga membuka kantor pusat Eropa di Irlandia.

Kabar pemindahan kantor pusat pesaing Alibaba itu terjadi di tengah tekanan Amerika terhadap perusahaan Cina lainnya, yakni TikTok.

The Star melaporkan, petinggi TikTok sedang berdiskusi tentang kemungkinan memisahkan diri dari ByteDance Ltd yang berbasis di Cina. Ini untuk menghindari potensi pemblokiran di Amerika.

Cina menolak proposal pemerintah Amerika untuk memaksa penjualan TikTok pada akhir Maret (23/3). Pada hari yang sama, CEO TikTok Shou Zi Chew menggelar pertemuan dengan parlemen AS soal keamanan data.

Gagasan untuk memaksa TikTok melepaskan diri dari kepemilikan Cina pertama kali muncul selama pemerintahan Donald Trump. Puncaknya yakni kesepakatan TikTok untuk menjual operasional di AS ke Oracle pada akhir 2020.

Pada saat itu, TikTok menolak tawaran akuisisi dari Microsoft. Akhirnya tidak ada perusahaan yang berhasil membeli TikTok.

Kesepakatan itu ditangguhkan tanpa batas waktu ketika Joe Biden menjabat pada tahun berikutnya. Tetapi pada Maret, pemerintahan Joe Biden memaksa TikTok untuk beralih ke Amerika

Reporter: Lenny Septiani

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...