ByteDance Cina Disebut Pilih Diblokir Amerika Ketimbang Jual TikTok

Desy Setyowati
26 April 2024, 10:20
TikTok, cina, amerika, bytedance,
theguardian.com
TikTok
Button AI Summarize

ByteDance Cina disebut lebih memilih untuk menutup aplikasi TikTok ketimbang menjualnya. Hal ini terkait Amerika Serikat yang mengesahkan Undang-undang atau UU yang mewajibkan divestasi TikTok.

“Algoritme yang diandalkan oleh TikTok untuk operasional, dianggap inti dari keseluruhan operasional ByteDance. Ini yang akan membuat penjualan TikTok sangat kecil kemungkinannya,” kata sumber yang dekat dengan ByteDance dikutip dari Reuters, Kamis (25/4).

TikTok menyumbang sebagian kecil dari total pendapatan dan pengguna aktif harian ByteDance. “Oleh karena itu, induk perusahaan lebih memilih aplikasi ini ditutup di Amerika, dalam skenario terburuk, daripada menjualnya ke calon pembeli AS,” kata empat sumber.

Penutupan aplikasi TikTok di Amerika akan berdampak terbatas pada bisnis ByteDance. “Perusahaan juga tidak harus melepaskan algoritme inti,” ujar sumber yang menolak disebutkan namanya karena tidak berwenang untuk berbicara kepada media.

ByteDance tidak mengungkapkan rincian laporan keuangan. Menurut keempat sumber, pendapatan perusahaan meningkat dari US$ 80 miliar pada 2022 menjadi hampir US$ 120 miliar tahun lalu.

“Perusahaan terus menghasilkan sebagian besar uangnya di Cina, terutama dari aplikasi lain seperti Douyin, yang setara dengan TikTok di Tiongkok,” kata sumber berbeda.

Sementara itu, Amerika menyumbang sekitar 25% dari keseluruhan pendapatan TikTok tahun lalu. Pengguna aktif harian TikTok di AS juga hanya menyumbang sekitar 5% dari keseluruhan pengguna ByteDance.

ByteDance mengatakan dalam pernyataan yang diunggah di media Toutiao, bahwa mereka tidak berencana menjual TikTok.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...