Layanan Imigrasi Pindah Server Gunakan Amazon Web Imbas Gangguan PDN

Muhamad Fajar Riyandanu
26 Juni 2024, 10:42
Seorang pemohon paspor mengambil paspornya di Kantor Imigrasi Kelas 1 Khusus Non TPI Jakarta Barat, Jakarta, Senin (24/6/2024).
ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/aww.
Seorang pemohon paspor mengambil paspornya di Kantor Imigrasi Kelas 1 Khusus Non TPI Jakarta Barat, Jakarta, Senin (24/6/2024).
Button AI SummarizeBuat ringkasan dengan AI

Pelayanan publik terganggu sejak Pusat Data Nasional (PDN) sementara yang dikelola Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) dan Telkom Sigma mengalami serangan ransomware sejak 20 Juni lalu. Kantor pemerintahan pun memindahkan server agar layanan publik terus berlanjut.

Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham) Yasonna Laoly mengatakan layanan keimigrasisian pindah server menggunakan Amazon Web Service (AWS). Layanan keimigrasian mencakup pembuatan visa, izin tinggal, izin kerja, hingga layanan paspor dengan proses verifikasi elektronik.

Langkah darurat diambil sembari menunggu pemulihan total pada server PDN. "Kami terpaksa migrasi dulu ke AWS. Jadi menunggu PDN pulih, solusinya emergency dulu pakai Amazon," kata Yasonna di Istana Merdeka Jakarta pada Senin (24/6).

Kendati demikian, Yasonna belum bisa memastikan sampai kapan pihaknya akan mengakhiri langkah darurat tersebut. "Kita tunggu saja pemulihan PDN-nya," ujar Yasonna.

Berkat pindah server itu, pelayanan paspor di kantor imigrasi mulai pulih meski belum sepenuhnya normal. Layanan mulai berjalan usai berhenti karena gangguan sistem Pusat Data Nasional (PDN) pada Kamis (20/6) dan mulai aktif bertahap pada Jumat (21/6).

Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie Setiadi mengatakan pihaknya telah berkomunikasi dengan Badan Siber dan Sandi Nasional (BSSN) untuk menormalkan kembali fungsi PDN. Budi Arie menyatakan sudah ada upaya untuk memulihkan pusat data yang berkaitan dengan layanan publik.

Dia menyangkal soal kekhawatiran data masyarakat tersebar. "Yang penting pusat layanan untuk publik sudah bisa kita atasi," kata Budi Arie pada kesempatan serupa.

Ketua Umum Relawan ProJo itu menambahkan, serangan ransomware yang terjadi saat itu sebenarnya menyasar pada pada Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 yang berada di Surabaya. "Supaya tidak salah, ini bukan PDN tapi PDNS 2 yang ada di Surabaya. Ini bukan data nasional karena PDN sedang dibangun. Jadi sementara pakai yang di Surabaya," ujar Budi Arie.

Reporter: Muhamad Fajar Riyandanu
Editor: Yuliawati

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...