Survei: Mayoritas Pekerja Rela Potong Gaji 16% Demi WFH dan WFA
Pekerja profesional rela mengurangi gaji agar bisa bekerja di mana saja, termasuk Work From Home atau WFH, menurut riset Work Relationship Index yang dirilis oleh HP.
“Setidaknya dua per tiga dari knowledge worker ingin pengalaman kerja yang bisa disesuaikan dan 87% pekerja bersedia mengorbankan sebagian gaji mereka untuk mendapatkan itu,” kata HP dalam siaran pers, Jumat (27/9).
Knowledge worker adalah individu atau karyawan yang secara konsisten mengembangkan pengetahuan dan memanfaatkannya dalam bekerja, menurut buku ‘The Practice of Management’ karya Peter Drucker.
Penyesuaian cara kerja yang dimaksud terkait tempat, waktu, dan cara bekerja. Pekerja mau mengurangi 16% gaji untuk bisa bekerja di mana pun supaya bisa menyesuaikan jam kerja.
Pekerja juga rela mengurangi 15% gaji untuk menyesuaikan cara bekerja. Misalnya, karyawan ingin tim yang lebih kecil atau jenis klien tertentu.
Delapan dari 10 pekerja di Indonesia menilai rekan kerja merupakan faktor penting dalam bekerja. Selain itu, 86% pekerja sepakat bahwa akses ke teknologi dapat menyesuaikan cara kerja.
Survei dilakukan oleh Edelman Data and Intelligence pada 10 Mei hingga 21 Juni. Survei ini dilakukan secara online di 12 negara, mulai dari Amerika, Prancis, India, Jepang hingga Indonesia.
Total responden 15.600 yang terdiri dari 12 ribu knowledge worker. Sebanyak 2.400 responden merupakan IT decision makers dan 1.200 business leaders.
IT decision maker adalah pengambil keputusan khusus di bidang informasi dan teknologi, sedangkan business leaders ialah pengambil keputusan tertinggi dalam bisnis.