Investasi Internet Indosat di Indonesia Timur Capai Rp 9,6 Triliun
Indosat Ooredoo menargetkan investasi total Rp 12 triliun untuk pembangunan infrastruktur internet di Indonesia Timur. Indosat juga mendukung rencana Kementerian Komunikasi dan Digital untuk pemeratan akses internet di Indonesia
“Kami sudah menyerap hampir 80% dari nilai itu untuk pembangunan Indonesia Timur. Ini akan terus bergerak sampai tahun depan,” kata SVP Head of Corporate Communications Indosat Ooredoo, Steve Saerang di kantornya, Jumat (8/11).
Steve tidak merinci angka investasi itu, tapi bila dikalikan maka realisasi investasi Indosat mencapai Rp 9,6 triliun. Masih ada Rp 2,4 triliun uang yang bisa digunakan untuk pembangunan infrastruktur internet.
Ia juga menyebutkan pihaknya masih belum akan membangun infrastruktur 5G di Indonesia Timur, mereka masih fokus di 4G. Langkah diambil sesuai dengan kebutuhan dari masyarakat setempat.
Mengutip pernyataan CEO Indosat Ooredoo, Vikram Sinha, Steve mengatakan ada baiknya bila Indonesia telat menggunakan infrastruktur jaringan 5G. Dengan keterlambatan itu, Indonesia bisa belajar dari negara maju yang sudah lebih dahulu menggunakan teknologi tersebut.
“Nah, di sana ekosistemnya dulu yang dibangun. Nanti berkembagn dulu ekosistemnya, lalu jaringan mengikuti. Karena kalau kita berinvestasi tapi tak ada yang menggunakan, itu bakal menjadi sesuatu yang tidak baik bagi operator,” ujarnya.
Di sisi lain, Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafid sudah menargetkan pemerataan infrastruktur dan jangkauan sinyal 4G di Indonesia. Saat ini, jangkauan internet Indonesia sudah merata namun sinyalnya masih 2G.
“Periode yang lalu dan sebelumnya, kita sudah mencapai jangkauan 97% konektivitas, tapi ini belum ada artinya kalau koneksinya masih sebagian 2G. Jadi, artinya sangat lambat,” ujarnya dalam Rapat Kerja Komdigi dengan Komisi I DPR, Jakarta, Selasa (5/11).
Meutya menargetkan pemerataan ini bakal berlangsung di 65 desa. Ia tidak merinci desa mana yang bakal menjadi sasaran kerja kementerian tersebut.
Oleh sebab itu, prioritas Komdigi dalam 100 hari masa kerjanya akan meningkatkan kapasitas infrastruktur konektivitas. Tujuannya agar koneksi internet di berbagai daerah bisa lebih cepat, tidak hanya luas.