Vietnam Batasi Warga Bermain Media Sosial, Influencer dan Streamer Terdampak
Membuat ringkasan dengan AI
Pemerintah Vietnam resmi memberlakukan aturan baru terkait pembatasan penggunaan internet dan media sosial melalui Dekrit 147 mulai Rabu (25/12). Pakar menilai regulasi ini membatasi hak berpendapat dan berekspresi.
Regulasi itu memberikan wewenang lebih besar kepada pemerintah Vietnam dalam mengawasi penggunaan internet dan data masyarakat dengan dalih keamanan nasional dan ketertiban sosial.
Dekrit 147 mengatur sejumlah kewajiban baru perusahaan teknologi seperti Facebook, Instagram, dan TikTok, di antaranya:
- Menyimpan data pengguna Vietnam di dalam negeri
- Menyerahkan data pengguna Vietnam kepada pihak berwenang jika diminta
- Menghapus konten yang dianggap ilegal dalam waktu 24 jam setelah pemberitahuan
- Memverifikasi identitas pengguna menggunakan nomor telepon atau dokumen pribadi untuk menghindari akun anonim
- Mengatur fitur siaran langsung alias live streaming supaya hanya bisa digunakan oleh akun yang telah diverifikasi
Aturan baru itu juga mewajibkan platform gim membatasi waktu bermain pengguna yakni satu jam per sesi, dan maksimal tiga jam per hari.
Berbagai kalangan mengkritik Dekrit 147. Direktur Asosiasi Asia di Human Rights Watch Patricia Gossman menilai aturan ini sebagai alat pemerintah untuk menekan kebebasan berpendapat.
"Polisi Vietnam memperlakukan setiap kritik terhadap Partai Komunis Vietnam sebagai masalah keamanan nasional. Aturan ini akan memberi mereka ‘alat’ lain untuk menekan perbedaan pendapat," ujar Patricia dilansir dari Deutsche-Welle, pada Jumat (27/12).
Para kritikus menilai pengetatan penggunaan layanan internet menghambat kebebasan berpikir dan berekspresi, serta mempengaruhi sejumlah besar orang yang mencari nafkah melalui media sosial seperti streamer dan influencer.
Streamer adalah orang yang melakukan siaran konten digital secara langsung melalui kanal media sosial atau platform khusus untuk streaming. Konten yang disiarkan biasanya berupa video, audio, atau game.
Sementara itu, influencer berasal dari kata influence yang memiliki arti pengaruh. Influencer adalah pengertian dari seseorang yang dapat memberikan pengaruh ke audiens.
Aktivis lokal Dang Thi Hue yang memiliki 28 ribu pengikut di Facebook menganggap kebijakan itu sebagai cara untuk membungkam suara yang tidak sejalan dengan pemerintah.
Sementara itu, mantan tahanan politik Le Anh Hung menyebut aturan itu sebagai bentuk pelanggaran terhadap kebebasan dasar rakyat Vietnam.
"Tidak ada yang ingin masuk penjara, jadi tentu saja beberapa aktivis akan lebih berhati-hati dan takut dengan keputusan ini," katanya, dilansir dari DW.
Pembatasan dalam media sosial di Vietnam disebut sudah dimulai sejak beberapa bulan lalu. Pada Oktober, blogger independen Vietnam Duong Van Thai dijatuhi hukuman 12 tahun penjara atas tuduhan propaganda anti-negara.
