4 Teknologi Cina yang Bikin Amerika Ketar-ketir: DeepSeek, TikTok, Huawei, BYD

Desy Setyowati
31 Januari 2025, 14:30
Byd, DeepSeek, tiktok, Huawei, cina, amerika,
Katadata/Desy Setyowati, AI Gemini
Byd, DeepSeek, tiktok, Huawei

Ringkasan

  • Pemerintah AS menyelidiki empat teknologi Cina (DeepSeek, TikTok, Huawei, BYD) karena potensi risiko keamanan nasional.
  • DeepSeek, aplikasi AI Cina, terancam diblokir karena diduga mengakses data tanpa izin dari OpenAI dan Microsoft.
  • AS mempertimbangkan pembatasan pada teknologi Cina di mobil pintar, menargetkan perangkat lunak dan perangkat keras yang berpotensi menimbulkan risiko keamanan.
! Ringkasan ini dihasilkan dengan menggunakan AI
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Setidaknya ada empat teknologi Cina yang membuat Amerika langsung melakukan penyelidikan hingga mengkaji regulasi, yakni DeepSeek, TikTok, Huawei, dan BYD.

DeepSeek

Kehadiran DeepSeek sempat membuat harga saham perusahaan teknologi seperti Nvidia anjlok pada perdagangan Senin (27/1). Model AI buatan Cina ini juga menjadi aplikasi yang paling banyak diunduh di toko aplikasi Apple App Store di Amerika.

DeepSeek kini terancam diblokir di Amerika, seperti TikTok. Sekretaris Gedung Putih Bidang Pers Karoline Leavitt mengatakan Dewan Keamanan Nasional sedang menyelidiki implikasi keamanan dari DeepSeek.

Hal itu terjadi di tengah berita bahwa Angkatan Laut AS telah melarang penggunaan model AI buatan Cina itu, karena potensi masalah keamanan dan etika.

Selain itu, OpenAI dan Microsoft menyelidiki apakah DeepSeek mengakses data perusahaan tanpa izin. Sumber Financial Times melaporkan, OpenAI memiliki bukti pencurian data oleh suatu kelompok.

Tim keamanan Microsoft mengamati kelompok yang diyakini memiliki hubungan dengan DeepSeek yang mengekstrak sejumlah besar data dari API OpenAI. API memungkinkan pengembang mengintegrasikan model milik OpenAI ke aplikasi mereka dengan biaya tertentu dan mengambil sejumlah data.

Namun pengambilan data berlebihan lewat API, melanggar syarat dan ketentuan OpenAI dan menandakan adanya upaya untuk melewati batasan perusahaan. Penyelidikan dilakukan setelah DeepSeek meluncurkan model AI R1.

DeepSeek mengklaim R1 menyamai atau melampaui model-model terkemuka di bidang-bidang seperti penalaran, matematika, dan pengetahuan umum sambil mengonsumsi sumber daya yang jauh lebih sedikit.

Biaya pengembangan aplikasi AI oleh DeepSeek US$ 6 juta, sebagaimana laporan Analis Wedbush Securities Dan Ives. Sementara Goldman Sachs mencatat, OpenAI, Google, dan perusahaan-perusahaan besar AS lainnya bersiap menginvestasikan total sekitar US$ 1 triliun untuk AI selama beberapa tahun ke depan.

DeepSeek juga menyelesaikan pelatihan hanya dengan 2,788 juta jam waktu komputasi menggunakan GPU H800.

Penasihat Pemerintah AS terkait AI David Sacks menyatakan ada bukti kuat bahwa DeepSeek menggunakan konten yang dihasilkan OpenAI untuk melatih model melalui proses yang disebut distilasi.

Metode itu memungkinkan satu sistem AI belajar dari yang lain dengan menganalisis output. Namun, Sacks tidak memberikan rincian spesifik tentang bukti tersebut.

TikTok

Selain DeepSeek yang terancam diblokir, Pemerintah Amerika bertahun-tahun memaksa ByteDance yang berbasis di Cina menjual operasional TikTok di AS. TikTok pun akhirnya diblokir pada 18 Januari.

Aplikasi lain yang diblokir yakni Lemon8 dan CapCut, milik ByteDance.

Sekitar 12 jam setelahnya, aplikasi video pendek ini kembali bisa diakses menjelang pelantikan Donald Trump sebagai Presiden AS terpilih pada 20 Januari.

Amerika memblokir TikTok karena aplikasi itu dinilai sebagai ancaman bagi keamanan nasional. Alasannya AS khawatir data pengguna diberikan oleh induk usaha TikTok, ByteDance ke Pemerintah Cina.

Jumlah pengguna TikTok di Amerika mencapai 170 juta atau merupakan yang terbesar di dunia.

Meski blokir dibuka saat ini, pemblokiran terhadap aplikasi TikTok ditangguhkan selama 75 hari. ByteDance tetap diminta untuk menjual aplikasi video pendek ini di Amerika.

Pada saat pandemi corona, jumlah unduhan TikTok beberapa kali mengalahkan Instagram yang berbasis di Amerika. Business Insider melaporkan TikTok unggul karena cara sistem merekomendasikan video.

Peneliti Arvind Narayana menjelaskan video dari tiap akun mempunyai peluang yang sama untuk viral. Platform tidak menitikberatkan pada ukuran akun yang mengunggah video.

Huawei

Amerika sudah memblokir Huawei sejak 2019. Meski akses ke perusahaan semikonduktor terkait Amerika ditutup, produsen ponsel Cina ini ternyata tetap mampu memproduksi cip canggih.

Huawei meluncurkan Huawei Mate 60 Pro pada akhir 2023, dengan cip Kirin 9000s prosesor 7 nanometer, yang membuat gawai merespons perintah dengan lebih cepat.

Perusahaan tidak memerinci cip tersebut di laman resmi. Namun perusahaan konsultan TechInsights melaporkan, cip pada Huawei Mate 60 Pro merupakan buatan Semiconductor Manufacturing International Corporation atau SMIC Cina.

SMIC, yang sebagian merupakan perusahaan milik negara Cina, termasuk dalam korporasi yang dibatasi perdagangannya oleh Amerika pada 2020.

Penasihat Keamanan Nasional AS Jake Sullivan era Pemerintahan Joe Biden mengatakan dalam konferensi pers di Gedung Putih pada September 2023, bahwa Amerika akan menyelidiki hal itu.

“Amerika memerlukan informasi lebih lanjut tentang karakter dan komposisi (Huawei Mate 60 Pro) untuk menentukan apakah pihak-pihak tersebut dapat mengabaikan pembatasan ekspor semikonduktor AS untuk membuat cip baru,” kata Sullivan dikutip dari CNN Internasional, pada September 2023.

“Amerika harus melanjutkan serangkaian pembatasan teknologi yang bersifat ‘halaman kecil, pagar tinggi’ yang berfokus secara sempit pada masalah keamanan nasional. Apapun hasilnya,” Sullivan menambahkan.

Meski kembali diselidiki Amerika, Huawei terus menerus meluncurkan ponsel canggih. Perusahaan asal Cina ini bahkan merilis HP lipat tiga, pertama di dunia.

BYD

Amerika berencana menuntaskan aturan yang secara efektif melarang teknologi Cina dari mobil pintar di negara ini. AS akan menyasar perangkat lunak dan perangkat keras buatan Tiongkok dengan alasan risiko keamanan nasional.

France24 melaporkan Washington mempertimbangkan pembatasan baru untuk mengatasi risiko yang ditimbulkan oleh drone buatan negara musuh seperti Cina dan Rusia.

"Mobil masa kini bukan sekadar baja di atas roda, mereka adalah komputer," kata US Secretary of Commerce Gina Raimondo.

Dia merujuk pada kendaraan modern berisi kamera, mikrofon, pelacakan GPS, dan teknologi lain yang terhubung ke internet.

"Ini adalah pendekatan yang ditargetkan untuk memastikan kita menjauhkan teknologi buatan Cina dan Rusia dari jalan raya Amerika," Gina Raimondo menambahkan.

Aturan saat ini hanya berlaku untuk kendaraan penumpang di bawah 10.001 pon. Pemerintah Amerika berencana mengeluarkan peraturan terpisah yang ditujukan pada teknologi di kendaraan komersial seperti truk dan bus dalam waktu dekat.

Untuk saat ini, produsen kendaraan listrik Cina BYD memiliki fasilitas di California yang memproduksi bus dan kendaraan lainnya.

Penasihat Ekonomi Nasional Lael Brainard menambahkan bahwa Cina sedang mencoba untuk mendominasi masa depan industri otomotif.

Namun, dia mengatakan kendaraan terintegrasi, yang berisi sistem perangkat lunak dan perangkat keras yang terhubung dengan pesaing asing, dapat mengakibatkan penyalahgunaan data sensitif atau gangguan.

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...