Cina Perketat Pajak Pedagang Online, Amazon hingga Shein Diminta Serahkan Data
Otoritas pajak Cina meminta sejumlah platform e-commerce global, termasuk Amazon, AliExpress, Temu, dan Shein, untuk menyerahkan data penjualan pedagang asal Cina. Langkah ini dilakukan untuk memperketat pengawasan dan menekan praktik penghindaran pajak oleh penjual lintas negara.
Melansir Bloomberg (13/11), kantor pajak di berbagai daerah meminta data pendapatan pedagang untuk kuartal III 2024. Permintaan ini ditujukan untuk membandingkan angka penjualan riil dengan laporan yang disampaikan pedagang ke kantor pajak.
Amazon mulai menyerahkan data pada pertengahan Oktober, sementara platform asal Cina seperti AliExpress, Temu, dan Shein telah melakukannya lebih dulu. Regulator menegaskan bahwa permintaan data ini bukan untuk menuduh pelanggaran, melainkan untuk memastikan kepatuhan pajak.
Dengan data yang lebih akurat, regulator dapat mendeteksi pendapatan eksportir online yang sering kali jauh lebih tinggi daripada laporan pajak mereka. Jika pedagang harus menyesuaikan laporan, mereka dapat dikenai PPN hingga 13% ditambah pajak korporasi, yang berpotensi menggerus margin keuntungan.
Berdasarkan regulasi pajak Cina, perusahaan dengan pendapatan tahunan lebih dari 5 juta yuan (sekitar Rp 11,5 miliar dengan kurs Rp 2.350 per yuan) wajib membayar PPN hingga 13%. Merchant bisa dibebaskan jika memiliki dokumen ekspor lengkap, yang sulit dipenuhi banyak penjual online karena struktur bisnis yang tidak sepenuhnya formal.
Sumbang Basis Penjual Aktif Amazon
Menurut Marketplace Pulse, penjual asal Cina kini menyumbang lebih dari separuh basis seller aktif Amazon secara global. Amazon menyatakan pihaknya selalu mematuhi hukum dan regulasi di setiap negara tempat beroperasi. Otoritas pajak Cina, serta Shein, Temu, dan AliExpress, belum memberikan komentar resmi.
Banyak penjual di Cina daratan diketahui mendirikan puluhan hingga ratusan perusahaan di berbagai kota, karena tiap perusahaan hanya boleh mengoperasikan satu toko di Amazon. Barang biasanya dikirim dari perusahaan di Cina daratan ke entitas di Hong Kong yang secara formal memiliki toko dan mengelola penjualan, sehingga memungkinkan penghindaran pajak korporat.
Di dalam negeri, pedagang hanya melaporkan penjualan dari satu entitas sehingga pajak yang dibayarkan minimal. Beberapa penjual juga diketahui menyiasati tarif impor AS dengan menaikkan harga atau melaporkan nilai produk lebih rendah ke bea cukai.
