Wamen Komdigi Keliling Aceh, Jaringan Komunikasi Pulih 51%

Desy Setyowati
5 Desember 2025, 07:55
komdigi, aceh, starlink
ANTARA/Rahmat Fajri
Wamen Komdigi Nezar Patria saat meninjau media center Komdigi pada posko Tanggap Darurat Bencana Hidrometeorologi Aceh, di lantai satu kantor Gubernur Aceh, di Banda Aceh, Rabu (3/12).
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Wakil Menteri Komunikasi dan Digital atau Komdigi Nezar Patria keliling ke beberapa kabupaten di Aceh untuk mengecek jaringan komunikasi. Di wilayah ini, jaringan komunikasi yang pulih baru 51%.

Pada Kamis (4/12), Wamen Komdigi masuk daerah Meunasah Lhok di Kabupaten Pidie Jaya. Meunasah Lhok merupakan salah satu wilayah yang paling terkena dampak berat dalam bencana yang melanda beberapa daerah di Pulau Sumatra.

Nezar bercerita, air meluber ke pemukiman warga di Menunasah Lhok. Hal ini karena sungai mengalami pendangkalan, lumpur mengendap, dan cekungan terturup lumpur. “Menciptakan sungai-sungai baru, dan air membajiri jalan depan rumah warga,” kata dia dalam keterangan pers, Kamis (4/12).

Untuk memulihkan sungai, bekas endapan lumpur sekitar satu kilometer harus digali supaya  sungai normal kembali.

Rumah warga juga banyak yang tertimbun lumpur hingga satu setengah meter. “Saya menyaksikan banyak warga, baik laki-laki maupun perempuan, bekerja keras membersihkan rumah masing-masing pakai skop, menggali dan membersihkan lumpur pasir yang sudah mengeras, bahkan ada yang setinggi pintu,” katanya.

Wamen Komdigi Nezar Patria dan tim berangkat dari Pidie Jaya ke Bireuen untuk memeriksa dan memulihkan jalur telekomunikasi.

Saat ini, 51% dari 3.443 Base Transceiver Station atau BTS di Provinsi Aceh, sudah pulih. BTS adalah infrastruktur telekomunikasi yang memfasilitasi komunikasi nirkabel antara piranti komunikasi dan jaringan operator.

BTS mengirimkan dan menerima sinyal radio ke perangkat mobile dan mengonversi sinyal-sinyal tersebut menjadi sinyal digital untuk selanjutnya dikirim ke terminal lainnya untuk proses sirkulasi pesan atau data.

Nezar menjelaskan bahwa menara BTS tidak ambruk, tetapi tak dapat digunakan karena listrik padam. Ada juga menara BTS yang terkena dampak banjir dan longsor, terutama yang berlokasi di tempat tinggi.

Selain itu, jalur komunikasi telekomunikasi terganggu karena beberapa fiber optik yang terputus oleh imbas jembatan putus. “Ini sedang kami selesaikan. Sebagai solusinya kami membagikan 10 perangkat Starlink di Pidie, Pidie Jaya, Bireuen, Benar Meriah, dan Lhokseumawe untuk diteruskan ke daerah yang sangat terisolir,” kata dia.

“Kami mendorong terus. Semoga dalam 2x24 jam angka ini (51%) bisa kami tingkatkan sampai 75%,” ujar Nezar, dikutip dari Antara.

Komdigi Pastikan Internet Starlink Gratis

Wamen Komdigi Nezar Patria juga menegaskan bahwa pemanfaatan jaringan internet Starlink di lokasi bencana hidrometeorologi Aceh dapat diakses secara gratis, tanpa ada pungutan biaya apa pun.

"Berdasarkan pengumuman dari Starlink, itu mereka akan menggratiskan selama satu bulan, khusus untuk di daerah terdampak," kata Nezar Patria, di Banda Aceh, Rabu (3/12).

Pernyataan itu ditegaskan Nezar Patria menjawab pertanyaan awak media usai meninjau Media Center Komdigi di Posko Tanggap Darurat Bencana Hidrometeorologi Aceh, di kantor Gubernur Aceh, Banda Aceh.

Dirinya menegaskan, Starlink telah mengumumkan di situs website resmi bahwa pemanfaatan internet mereka di lokasi bencana, gratis. "Kalau yang ada di posko, yang dibagikan untuk kepentingan umum, itu gratis. Kecuali milik pribadi itu kami tidak mengerti," ujarnya.

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview
Reporter: Desy Setyowati, Antara

Cek juga data ini

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...