Kasus Evergrande Meluas, 12 Perusahaan Properti Cina Gagal Bayar Utang

Dimas Jarot Bayu
17 Oktober 2021, 11:43
Gedung Evergrande
123rf.com
Gedung Evergrande

Kasus gagal bayar utang di Tiongkok tak hanya menghantam raksasa properti Evergrande. Berdasarkan laporan terbaru dari Moody's Analytics, ada 12 perusahaan properti atau real estate di Tiongkok yang mengalami gagal bayar utang hingga masa jatuh tempo selesai.

Ekonom dari Moody's Analytics, Christina Zhu mengatakan, nilai gagar bayar utang 12 perusahaan properti itu mencapai 91,2 miliar yuan atau US$ 3 miliar pada semester I-2021. "Ini berkontribusi hampir 20% dari total gagal bayar utang korporasi pada enam bulan pertama tahun ini, terbesar dari seluruh sektor," kata Zhu pada Jumat (15/10) dikutip dari CNN Internasional.

Menurut Zhu, kondisi itu terjadi karena pasar properti di Negeri Panda yang terus berkurang dalam beberapa bulan terakhir. Sebenarnya, pasar properti Tiongkok telah bangkit setelah terhenti sementara akibat pandemi virus corona Covid-19.

Namun, kondisi itu tak berlangsung sama. Tak ada pula tanda-tanda bantuan untuk mendongkrak pertumbuhan pasar properti. "Selama beberapa bulan terakhir, ukuran pertumbuhan harga, konstruksi, dan penjualan telah sangat berkurang," kata Zu.

Penjualan properti yang diukur dengan luas lantai terjual tercatat turun 18% pada Agustus 2021 dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Sementara, harga rumah baru hanya meningkat 3,5% dari tahun sebelumnya. Pertumbuhan itu merupakan yang terkecil sejak pasar properti pulih dari dampak pandemi corona pada Juni 2020.

Masalah lainnya karena banyak proyek properti yang belum selesai, meski permintaan tetap ada. Mayoritas atau 90% properti baru di Tiongkok telah terjual sebelum selesai terbangun.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...