Banyak Toko Tutup Selama Pandemi, Pendapatan H&M Anjlok 50%
Perusahaan retail terbesar kedua dunia, H&M melaporkan penurunan penjualan tajam seiring penutupan gerai akibat pandemi corona. Penjualan perusahaan pada periode Maret hingga Mei 2020 turun 50% dibanding tahun sebelumnya menjadi 28,7 miliar krona swedia atau setara US$ 3,1 miliar.
Realisasi pendapatan sedikit lebih rendah dibanding prediksi analis di kisaran 27,5 miliar krona. Meski demikian, data Refinitiv menunjukkan, penjualan online peretail fesyen Swedia ini justru naik 36%.
(Baca: Hanya 15% Pengunjung Mal yang Berbelanja, Peretail Masih akan Merugi)
H&M mulai membuka kembali toko secara bertahap pada akhir April setelah 80% gerainya terpaksa tutup imbas pandemi corona atau karantina wilayah (lockdown). Adapun 18% dari 5.058 gerainya hingga kini masih ditutup sementara.
"Laju pemulihan penjualan sangat bervariasi di antara pasar," kata manajemen perusahaan dalam pernyataannya dikutip dari Reuters, Selasa (16/6).