Konflik Memanas, Tiongkok Resmi Ambil Alih Konsulat AS di Chengdu
Hubungan Amerika Serikat (AS) dan Tiongkok terus memanas selama sepekan terakhir. Informasi terbaru menyebutkan, Tiongkok mulai mengambil alih gedung konsulat AS di barat daya kota Chengdu, Tiongkok.
Upaya ini merupakan balasan atas pengusiran konsulat Tiongkok di Houston, Texas.
Dikutip dari Reuters, kepolisian kota Chengdu membatasi akses ke daerah di sekitar gedung tersebut pada Senin pagi. Empat petugas dengan alat pelindung diri terlihat berjalan menuju konsulat sekitar pukul 10:24 waktu setempat.
Kementerian Luar Negeri Tiongkok mengatakan penutupan konsulat dilakukan pada pukul 10 pagi. Menurut pihak Kemenlu, otoritas setempat mulai memasuki gedung dan mengambil alih tempat itu.
Beijing telah memerintahkan penutupan fasilitas itu pada Jumat (27/7), setelah Washington pekan lalu mengultimatum Negeri Panda untuk mengosongkan konsulatnya di Houston dalam 72 jam.
Departemen Dalam Negeri AS sebelumnya menyebutkan, penutupan kantor konsulat Tiongkok di Texas itu dilakukan untuk melindungi kekayaaan intelektual dan informasi pribadi AS. Kajadian tersebut merupakan momentum paling dramatis sejak konflik antara dua ekonomi terbesar dunia itu langsung.
Di lain pihak, Amerika Serikat mengkonfirmasi penutupan konsulat dalam sebuah video perpisahan yang dibagikan dari kedutaan AS lewat akun Twitter.
"Konsulat AS di Chengdu telah dengan bangga mempromosikan kerja sama antara Amerika dan warga di Sichuan, Chongqing, Guizhou, Yunnan dan Tibet sejak tahun 1985. Kami akan selalu merindukanmu," katanya.
Penyiar media CCTV membagikan sebuah video di akun media sosial Weibo memperlihatkan adegan bendera Amerika di depan konsulat di Chengdu diturunkan pada Senin pagi sekitar pukul 06. 18.
Pada hari Minggu malam, sebuah crane terlihat memasuki kompleks konsulat dan mengangkat satu kontainer ke sebuah truk besar.
Hubungan AS-Tiongkok telah memburuk dalam beberapa dekade terakhir akibat berbagai perselisihan, mulai dari perdagangan dan teknologi hingga pandemi corona. Berikutnya, isu klaim teritorial Tiongkok di Laut Cina Selatan dan sengketa Hong Kong.
