Menko Luhut : 1% Pembangunan Jalan, Dongkrak Pertumbuhan Ekonomi 8,8%
Pemerintah terus meningkatkan pembangunan infrastruktur jalan raya di seluruh Indonesia. Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menekankan pentingnya pembangunan infrastruktur tersebut untuk menggerakkan perekonomian rakyat.
Menurutnya, setiap penambahan pembangunan infrastruktur jalan sebesar 1%, bakal berdampak terhadap pertumbuhan ekonomi sebesar 8,8%. Proyeksi tersebut sesuai dengan hasil studi Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (LPEM UI).
"Penting membangun jalan baik dalam bentuk investasi pemerintah, maupun investasi swasta dalam proyek kerja sama pemerintah dan badan usaha (KPBU)," kata Luhut, dalam diskusi virtual di Jakarta, Rabu (19/8).
Salah satu infrastruktur yang mendukung transportasi darat, antara lain pembangunan jalan bebas hambatan untuk konektivitas angkutan darat ke wilayah-wilayah Indonesia. Beberapa ruas jalan yang tengah dibangun antara lain, seperti Sulawesi, Kalimantan, Sumatera dan Bali maupun rencana pengembangan jalan kereta api pada wilayah tersebut.
"Tak kalah pentingnya Indonesia sedang mengembangkan kendaraan lintas berbasis baterai (Lithium)," kata dia.
Sebagai negara kepulauan upaya untuk membangun sarana transportasi laut juga akan dilakukan untuk menyambungkan lebih dari 17.500 pula yang ada di Tanah Air. Hal ini dilakukan karena besarnya potensi transportasi laut yang ada.
Tercatat, hingga saat ini ada 221 rute pelayaran dengan 35 pelabuhan dan 151 kapal yang dikelola oleh Badan Usaha Milik Negara (BUMN) PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) dari Sabang sampai Merauke. Setiap tahun jumlah penumpang yang diangkut mencapai 6,6 juta orang dengan jumlah kendaraan yang dimuat sebanyak 6,4 juta unit.
"Data tersebut mengindikasikan betapa pentingnya angkutan laut dan penyeberangan," kata dia.
Anggaran Infrastruktur
Pada tahun ini pemerintah menaikkan anggaran infrastruktur dalam postur Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2020 sebesar 4,9% menjadi Rp 419,2 triliun. Anggaran infrastruktur tersebut merupakan yang terbesar di era pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Anggaran infrastruktur tersebut terdiri dari infrastruktur ekonomi sebesar Rp 405,1 triliun, infrastruktur sosial Rp 8,7 triliun, dan dukungan infrastruktur sebesar Rp 5,3 triliun.
Sasaran pembangunan infrastruktur terbagi menjadi beberapa bidang. Pertama, bidang konektivitas terdiri atas pembangunan jalan 837 km, pembangunan jalur kereta api sepanjang 238,8 km, dan penyelesaian tiga bandara baru.
Kedua, bidang ketahanan air yaitu rehabilitasi dan pembangunan jaringan irigasi untuk 16 ribu ha dan pembangunan bendungan sebanyak 49 unit. Ketiga, untuk bidang perumahan terdiri atas pembangunan rusun sebanyak 5.224 unit dan pembangunan rumah khusus sebanyak 2.000 unit.
Selain itu, terdapat kegiatan pembangunan infrastruktur yang menjadi prioritas baru di 2020, yaitu KSPN Super Prioritas (termasuk GP Mandalika) dan persiapan pelaksanaan PON 2020 di Papua.