Inggris Bantah Larang Huawei Kembangkan 5G Karena Tekanan Trump

Fahmi Ahmad Burhan
16 Juli 2020, 11:21
Inggris Bantah Larang Huawei Kembangkan 5G Karena Tekanan Trump.
123RF.com
Logo Huawei. Inggris membantah kabar pelarangan pengembangan 5G Huawei akibat tekanan Amerika Serikat (AS).

Pemerintah Inggris membantah melakukan  pembatasan akses terhadap perusahaan teknologi asal Tiongkok Huawei dalam mengembangkan 5G di negaranya atas tekanan Amerika Serikat (AS). Inggris menyebt, kebijakan pelarangan itu sudah berdasarkan analisa teknis otoritas keamanan siber setempat.

"Semua orang dapat mengklaim keputusan tersebut (pelarangan Huawei) itu, tetapi kami lakukan ini didasarkan pada penilaian teknis oleh Pusat Keamanan Siber Nasional (National Cyber Security Center GCHQ)," kata Menteri Kesehatan Inggris Matt Hancock dikutip dari CNBC International pada Kamis (16/7). 

Advertisement

Sekretaris Departemen Dalam Negeri di bidang Digital, Budaya, Media dan Olahraga Inggris Oliver Dowden mengatakan keputusan pembatasan akses 5G dari Huawei diambil berdasarkan saran dari pakar siber, terkait keamanan.

(Baca: Diblokir Inggris, Huawei: Bukan Keamanan, tapi Isu Kebijakan Dagang AS)

Pemerintah AS diketahui tengah gencar menekan negara-negara Eropa untuk membatasi pengembangan 5G oleh Huawei. Alasannya, pengembangan jaringan teknologi kecepatan tinggi oleh Huawei dianggap bisa membahayakan keamanan data siber negara-negara Eropa.

Telepas dari masalah keaman, AS dan Tiongkok memang sedang berebut pengaruh pengembangan teknologi maju. Presiden AS Donald Trump pada Selasa (14/7) bahkan mengatakan dialah yang meyakinkan negara-negara Eropa termasuk Inggris untuk melarang Huawei.

"Kami meyakinkan banyak negara, saya melakukan ini sendiri sebagian besar untuk tidak menggunakan Huawei," katanya dikutip dari Reuters .

Halaman:
Reporter: Fahmi Ahmad Burhan
Editor: Ekarina
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement