Dibayangi Arus Keluar Modal Asing & Kasus Covid-19, IHSG Diramal Turun
Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada perdagangan akhir pekan ini, Jumat (4/9) diperkirakan melemah. Laju indeks masih akan dibayangi sejumlah sentimen, seperti tercatatnya aliran keluar modal asing (capital outflow) hingga rekor kasus Covid-19 dalam negeri yang memicu kekhawatiran investor.
Analis Artha Sekuritas Indonesia Dennies Christopher memprediksi IHSG akan melemah pada sesi perdagangan hari ini. Sebab, pelaku pasar khawatir meningkatnya kasus harian pasien Covid-19 di dalam negeri dapat memperlambat pemulihan ekonomi.
"Data perekonomian global dan peningkatan kasus baru Covid-19 dari dalam negeri yang naik cukup signifikan akan mewarnai pergerakan IHSG," katanya.
Untuk diketahui, kenaikan kasus baru Covid-19 di Indonesia memecahkan rekor 3.622 orang pada rilis data Kamis (3/9). Artinya, corona telah menginfeksi 184.268 orang di RI sejak Maret 2020 lalu.
Lonjakan kasus tersebut didapatkan dari rekor tambahan 37.597 uji spesimen hari ini. Secara total 2.338.865 tes spesimen telah dilakukan seluruh jejaring laboratorium di Indonesia.
Untuk memutus rantai penyebaran virus, pemerintah tengah berupaya mengembangkan vaksin virus corona. Salah satunya vaksin Merah Putih yang ditargetkan bisa memasuki fase uji klinis pada 2021.
Dengan adanya sentimen ini, Dennies meramal IHSG akan melemah dengan support di level 5.195 dan resisten di level 5.373.
Sejumlah saham yang dia rekomendasikan perdagangan hari ini di antaranya, saham PT PP Tbk (PTPP), PT Surya Citra Media Tbk (SCMA), PT Jasa Marga Tbk (JSMR), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), dan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI).
Sementara itu, Analis Indosurya Bersinar Sekuritas William Surya Wijaya memperkirakan laju indeks masih akan terkonsolidasi seiring bergulirnya arus keluar modal asing dari pasar saham.
Sentimen ini pula yang menekan perdagangan kemarin, Kamis (3/9). Tercatat, aliran modal asing yang keluar dari pasar saham domestik Rp 840,4 miliar. Empat emiten kelas kakap nasional menjadi sasaran jual investor asing kemarin.
Saham Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) dilepas dengan net sell Rp 226,0 miliar, Astra Internasional Tbk (ASII) Rp 107,8 miliar, Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) Rp 107,0 miliar dan Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) Rp 84,6 miliar.
"Pola gerak IHSG hingga saat ini terlihat masih betah berada dalam rentang konsolidasi, sedangkan gelombang tekanan terlihat belum berakhir, selain itu masih terjadi capital outflow," kata dia dalam risetnya, dikutip Jumat.
Meski begitu, IHSG hingga beberapa waktu mendatang, momentum koreksi wajar masih dapat dimanfaatkan oleh para investor untuk melakukan akumulasi pembelian. Ini dikarenakan kondisi perekonomian Indonesia yang masih dalam kondisi stabil.
Dengan sentimen ini, dia memperkirakan IHSG hari ini bergerak pada rentang support dan resistence di level 5.102 hingga 5.378. Level support merupakan level yang diperkirakan menahan koreksi indeks atau harga saham. Sedangkan resistance adalah level yang diproyeksi menghentikan kenaikkan indeks atau harga saham.
Beberapa saham dia rekomendasikan untuk investor hari ini, di antaranya saham emiten perkebunan PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI), PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI).
Berikutnya ada saham PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), PT Indo Tambangraya Tbk (ITMG), dan PT Nippon Indosari Corporindo Tbk (ROTI).
Di lain pihak, analis Panin Sekuritas William Hartanto. Menurutnya, IHSG hari ini berpotensi bergerak bervariasi cenderung naik secara teknikal di level 5.300 hingga 5.388.
"IHSG secara teknikal cenderung naik ," kata William.
Beberapa saham yang menurutnya dapat dicermati investor pada perdagangan hari ini antara lain PT Gudang Garam Tbk (GGRM), PT Timah Tbk (TINS), PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN) dan PT Ekadharma Internasional Tbk (EKAD).