Australia dan RI Jalin Kemitraan Perubahan Iklim, Ini yang Dibidik

Nadya Zahira
13 Desember 2023, 18:03
Seorang pengemudi mengisi daya baterai mobil listriknya di SPKLU Gedung PLN Gambir, Jakarta, Rabu (13/0/2022). Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan pemerintah saat ini sangat serius dalam menyediakan berb
ANTARA FOTO/Agha Yuninda/wsj/tom.
Seorang pengemudi mengisi daya baterai mobil listriknya di SPKLU Gedung PLN Gambir, Jakarta, Rabu (13/0/2022). Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan pemerintah saat ini sangat serius dalam menyediakan berbagai regulasi untuk mendukung terciptanya ekosistem kendaraan listrik berbasis baterai guna mendukung pencapaian target Net Zero Emission di tahun 2060.

Duta Besar Australia untuk Indonesia, Penny Williams, menyampaikan bahwa Australia dan Indonesia sudah menjalin kemitraan perubahan iklim. Kemitraan tersebut terutama dalam hal transisi energi sehingga bisa mencapai net zero emission lebih cepat.

Penny mengatakan, terbentuknya kemitraan iklim dan infrastruktur Indonesia-Australia bertujuan untuk membuka investasi yang berfokus pada iklim dan energi bersih. Kemitraan juga membantu Indonesia agar dapat memperoleh pembiayaan sektor swasta yang lebih besar untuk infrastruktur hijau.

 "Kemitraan juga berfokus pada prioritas bersama untuk memastikan bahwa penyandang disabilitas, perempuan, serta kelompok-kelompok yang rentan dan lemah juga memperoleh manfaat dari transisi energi,” ujar Penny dalam Peluncuran Prospek Ekonomi Indonesia oleh World Bank bertajuk "Climate Action for Development" di Jakarta, Rabu (13/12). 

Ekosistem Kendaraan Listrik

Tak hanya itu, dia menyebutkan bahwa Australia dan Indonesia juga menciptakan langkah-langkah praktis dalam hal transisi energi. Salah satunya bekerja sama dalam mengembangkan ekosistem produk kendaraan listrik atau Electric Vehicle (EV) di Indonesia. 

“Ketika Presiden Widodo mengunjungi Australia, kedua pemimpin negara juga sepakat untuk memajukan kerja sama dan kolaborasi dalam mengembangkan ekosistem produksi kendaraan listrik di Indonesia,” ujarnya.

 Penny mengatakan, kolaborasi itu dilakukan oleh Australia dan Indonesia guna mencari peluang dalam hal standar environmental, social, and corporate governance (ESG), penelitian ilmiah, dan membangun hubungan bisnis baru serta membangun ekosistem tersebut.

 “Sekali lagi, kolaborasi ini mencerminkan kepentingan bersama Australia dan Indonesia dalam mendukung satu sama lain untuk menghadirkan lebih banyak kendaraan listrik di jalan dan menciptakan peluang ekonomi,” kata dia. 

Menurut Penny, Australia memiliki keahlian dan teknologi yang mendalam. Hal itu dapat memberi manfaat bagi Indonesia untuk mengembangkan rantai pasokan energi yang beragam dan tangguh.

Halaman:
Reporter: Nadya Zahira
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...