Meski Ada Kesepakatan COP28, Target 1,5C Tetap Bakal Meleset

Hari Widowati
15 Desember 2023, 10:56
Para ilmuwan memprediksi kesepakatan COP28 ini tidak akan mencapai tujuan utamanya untuk menahan pemanasan global di angka 1,5 derajat Celcius.
ANTARA FOTO/Jessica Helena Wuysang/foc.
Para ilmuwan memprediksi kesepakatan COP28 ini tidak akan mencapai tujuan utamanya untuk menahan pemanasan global di angka 1,5 derajat Celcius.

Sebuah kesepakatan bagi dunia untuk beralih dari bahan bakar fosil dipuji sebagai sebuah pencapaian bersejarah dalam penutupan KTT Iklim PBB COP28 di Dubai, Uni Emirat Arab. Namun, para ilmuwan memprediksi kesepakatan ini tidak akan mencapai tujuan utamanya untuk menahan pemanasan global di angka 1,5 derajat Celcius.

Selama berbulan-bulan, Presiden COP28 Sultan Al-Jaber telah menggambarkan batas 1,5C tersebut sebagai "Bintang Utara" atau prinsip pemandu untuk pertemuan tersebut.

Para ilmuwan mengatakan bahwa kenaikan suhu global melebihi 1,5 derajat Celsius di atas rata-rata pra-industri akan memicu dampak yang sangat besar dan tidak dapat dipulihkan. Pemanasan suhu Bumi mengakibatkan melelehnya lapisan es hingga runtuhnya arus laut.

Namun, dari tahun ke tahun, target tersebut semakin menjauh. Emisi pemanasan bumi terus meningkat dan suhu yang mencapai titik tertinggi. Tahun ini akan menjadi tahun terpanas yang pernah tercatat, dengan rata-rata global untuk tahun 2023 mencapai 1,46C di atas tingkat pra-industri.

Dalam hal pemanasan global, yang diukur dalam hitungan dekade, dunia telah mengalami pemanasan hampir 1,2C (2,2F).

Kesepakatan yang dibuat di Dubai, yang disebut Konsensus UEA, akan membuat dunia berkomitmen untuk beralih dari bahan bakar fosil dalam sistem energi, dengan cara yang adil, teratur, dan merata untuk mencapai titik nol pada tahun 2050 sesuai dengan ilmu pengetahuan.

Namun, para ilmuwan mengatakan bahwa meskipun pakta ini belum pernah terjadi sebelumnya, hal ini masih belum cukup untuk mewujudkan hasil tersebut.

"Ini adalah hasil yang penting karena ini adalah pertama kalinya kami mengatakan bahwa kami akan mengurangi penggunaan bahan bakar fosil. Namun, Anda bisa melupakan 1,5C," kata James Dyke, seorang ilmuwan sistem bumi di University of Exeter di Inggris, seperti dikutip Reuters.

Perlu Penurunan Emisi yang Agresif

Panel Antarpemerintah tentang Perubahan Iklim (IPCC) PBB, badan ilmiah utama yang memberikan masukan untuk Konvensi Kerangka Kerja PBB tentang Perubahan Iklim, mengatakan bahwa membatasi pemanasan hingga 1,5°C tanpa atau dengan sedikit pelampauan akan membutuhkan pengurangan emisi gas rumah kaca dengan cepat.

Secara khusus, dunia perlu memangkas emisinya dari tingkat tahun 2019 sebanyak 43% dalam enam tahun ke depan, 60% pada tahun 2035, dan mencapai titik nol pada tahun 2050 untuk mencegah dampak yang semakin parah, seperti mencairnya lapisan es yang melepaskan gas-gas rumah kaca yang telah lama terperangkap, sehingga memicu pemanasan yang lebih besar lagi. IPCC menolak berkomentar mengenai hasil COP28.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...