Warga Merauke Keluhkan Food Estate, Ini Respons Tiga Tim Capres

Rena Laila Wuri
6 Februari 2024, 10:17
Petani memetik jagung saat panen perdana di kawasan lumbung pangan (food estate) Kampung Wambes, Distrik Mannem, Keerom, Papua, Kamis (06/07/2023). Lumbung pangan tersebut merupakan lahan pertanian percontohan guna memenuhi kebutuhan jagung nasional khusu
ANTARA FOTO/Sakti Karuru/Spt.
Petani memetik jagung saat panen perdana di kawasan lumbung pangan (food estate) Kampung Wambes, Distrik Mannem, Keerom, Papua, Kamis (06/07/2023). Lumbung pangan tersebut merupakan lahan pertanian percontohan guna memenuhi kebutuhan jagung nasional khususnya di wilayah Indonesia Timur.
Button AI Summarize

Program food estate tengah mendapatkan kritikan banyak pihak saat ini. Keluhan juga muncul dari warga Merauke, Papua,  yang menjadi lokasi food estate

Hal itu mengemuka  dalam diskusi bertajuk Muda Menggugat dan Peluncuran Deklarasi Ekonomi Hijau Greenpeace Indonesia, di Toeti Heraty Museum, Jakarta Pusat, Senin (5/2). Salah satu warga Merauke, Erin, menyampaikan keluhan tersebut saat berdialog dengan juru bicara para pasangan calon presiden dan wakil presiden (capres-cawapres).

“Kalau kita di Indonesia timur, kita mengatakannyfood estate itu gagal,” kata Erin dalam diskusi bertajuk Muda Menggugat dan Peluncuran Deklarasi Ekonomi Hijau Greenpeace Indonesia, di Toeti Heraty Museum, Jakarta Pusat, Senin (5/2).

Erin mengatakan, banyak hutan Papua yang gundul imbas pembukaan lahan food estate ini. Ia berharap pemerintah yang akan datang dapat menyelesai permasalahan tersebut.

Tanggapan Tiga Tim Capres

Menanggapi keluhan tersebut, Juru Bicara Muda Timnas Anies-Muhaimin (AMIN), Andi Wirapratama, mengatakan pihaknya akan meninjau kembali program food estate setelah mereka terpilih nanti.

“Kalaupun ada yang berhasil juga akan ditinjau ulang. Berhasilnya itu ukurannya apa? Ada pembukaan hutan karena itu food estate konsepnya ekstensifikasi. Ada pembukaan hutan disitu ada kerugian,” kata Andi.

Andi mengatakan pasangan calon (paslon) nomor urut 1 memiliki penawaran beberapa solusi untuk masyarakat Papua yang terdampak food estate. Pertama adalah mendorong ketahanan pangan melalui produksi pangan lokal.

Dia menuturkan, pihaknya juga akan menggandeng petani lokal Papua dengan konsep pertanian kontrak (contract framing). Sebenarnya pertanian kontrak bukanlah barang baru. Akan tetapi, istilah ini memang belum lazim di telinga masyarakat.

Paslon nomor urut 1 menawarkan skema dimana hasil para petani lokal langsung dibeli oleh Pemerintah melalui pihak swasta yang ditunjuk. “Misal petani yang menanam sagu di Merauke kita jamin, kita sediakan offtaker-nya, siapa yang akan menyerap nya, kita jamin dengan kontrak,” ujar dia.

Menurut Andi, ini akan memutus rantai tengkulak yang dianggap merugikan para petani. “Nanti dengan mereka memiliki kontrak itu mereka bisa mengakses pembiayaan yang resmi dari pemerintah, tidak lagi mengandalkan tengkulak begitu,” kata Andi.

Sedangkan, Tim Pemenangan Nasional (TPN) Calon Presiden dan Wakil Presiden Ganjar Pranowo - Mahfud Md mengaku lelah mengomentari food estate yang banyak dikeluhkan gagal. 

"Memang masalah food estate ini, haduh, capek kita komentarinnya," kata Dewan Pakar TPN Ganjar - Mahfud, Satya Heragandhi.

Satya mengatakan pembukaan lahan untuk program food estate demi mengatasi krisis pangan kurang tepat karena dapat menyebabkan deforestasi. Sejumlah hutan dibuka untuk dijadikan food estate.

Satya lantas menyinggung food estate gagal di Gunung Mas, Kalimantan Tengah. Ia mengatakan pihaknya bahkan mengirimkan tim untuk mengecek ke sana. Dia menuturkan banyak masyarakat sekitar food estate Gunung mas yang tidak mendapatkan manfaatnya.

“Masyarakat sekitar enggak makan jagung di situ, Pak,” kata Satya menirukan warga disana.

 Satya mengatakan, paslon nomor 3 memiliki solusi lain yaitu membuat petani lokal bangga bertani. Ia juga mengajak para generasi muda untuk menjadi petani.

Halaman:
Reporter: Rena Laila Wuri
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...