Indonesia Ekspor 1.504 Mobil Listrik Sepanjang 2023

Rena Laila Wuri
16 Februari 2024, 09:20
Warga mengisi daya mobil listrik di Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) Jakarta, Jumat (2/2/2024). PLN mencatat hingga saat ini infrastruktur pendukung kendaraan listrik di Jakarta yang terdiri dari SPKLU, Stasiun Pengisian Baterai Kendaraan
ANTARA FOTO/Erlangga Bregas Prakoso/YU
Warga mengisi daya mobil listrik di Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) Jakarta, Jumat (2/2/2024). PLN mencatat hingga saat ini infrastruktur pendukung kendaraan listrik di Jakarta yang terdiri dari SPKLU, Stasiun Pengisian Baterai Kendaraan Listrik Umum (SPBKLU) dan Stasiun Pengisian Listrik Umum (SPLU) meningkat 17 persen dibandingkan 2022 dari 2.866 unit menjadi 3.347 unit yang tersebar di Jakarta.
Button AI SummarizeBuat ringkasan dengan AI

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (Menko Perekonomian), Airlangga Hartarto, mengatakan Indonesia berhasil meningkatkan ekspor di sektor otomotif  hingga mencapai 100 persen, termasuk kendaraan listrik.

Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) tercatat s penjualan domestik mobil listrik mencapai 17.147 unit sepanjang 2023. Pada tahun yang sama, Indonesia juga mengekspor mobil listrik sebesar 1.504 unit. 

Sementara penjualan mobil hybrid sepanjang tahun 2023 mencapai 54.656 unit dan ekspor mobil hybrid sebesar 27.710 unit.

“Apresiasi saya terhadap industri otomotif di Indonesia yang telah berhasil meningkatkan ekspor hingga 100%,” kata Airlangga dalam keterangan persnya, Jumat (16/2).

Airlangga mengatakan, potensi besar tersebut harus dimanfaatkan agar mampu bersaing dengan negara lain. Indonesia masih masih kalah dengan Thailand dalam eksor otomotif, sehingga pemerintah ingin mendorong kinerjanya agar terus naik setiap tahun.

Untuk itu, Pemerintah akan mendorong industri otomotif Indonesia untuk lebih proaktif serta progresif memunculkan produk-produk inovatif dengan mengedepankan produk lokal.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan kendaraan berbasis listrik merupakan masa depan bagi industri otomotif Indonesia. Pemerintah sudah melakukan beberapa langkah untuk mendukung ekosistem kendaraan listrik di Indonesia.

Salah satu langkah tersebut adalah mendorong pengurangan pajak pertambahan nilai (PPN) bagi produk kendaraan listrik. Pemerintah juga telah mengeluarkan intensif kendaraan listrik lainnya pada tahun lalu.

Jokowi berharap insentif ini akan mendorong penjualan kendaraan listrik di Indonesia. Insentif tersebut juga akan menarik minat investor untuk mendirikan pabrik kendaraan listrik di Indonesia.

Dengan demikian, Indonesia dapat memproduksi baterai hingga kendaraan listrik di dalam negeri. Apalagi Indonesia memiliki bahan baku nikel dan lain sebagainya untuk baterai kendaraan listrik.

“Arahnya ke sana bahwa kita akan bisa bersaing dengan negara-negara lain, terutama kalau semua local content sudah meninggi. Kita dorong nikel agar semua merek EV bisa berproduksi di Indonesia, karena kita punya kekuatan di baterainya,” kata Jokowi.

Pemerintah juga telah menerbitkan Peraturan Presiden (Perpres) yang mengatur pemberian insentif untuk importasi kendaraan bermotor listrik (KBL) berbasis baterai dalam keadaan utuh (completely build-up/CBU).

Ketentuan itu diatur dalam Peraturan Presiden Nomor 79 Tahun 2023 tentang Percepatan Program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai untuk Transportasi Jalan, ditetapkan pada 8 Desember 2023.

Dalam Pasal 19A ayat (1) Perpres tertuang bahwa insentif dapat berupa bea masuk atas importasi KBL berbasis baterai dalam keadaan utuh (completely build-up/CBU) atau insentif bea masuk ditanggung pemerintah atas importasi KBL berbasis baterai dalam keadaan utuh.

Reporter: Rena Laila Wuri

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...