Fenomena Puting Beliung di Rancaekek, BMKG Sudah Beri Peringatan Dini

Rena Laila Wuri
23 Februari 2024, 12:41
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyatakan telah mengeluarkan peringatan dini mengenai potensi cuaca ekstrem untuk wilayah Jawa Barat sebelum terjadi angin puting beliung di Rancaekek.
ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto/YU
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyatakan telah mengeluarkan peringatan dini mengenai potensi cuaca ekstrem untuk wilayah Jawa Barat sebelum terjadi angin puting beliung di Rancaekek.
Button AI SummarizeBuat ringkasan dengan AI

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyatakan telah mengeluarkan peringatan dini mengenai potensi cuaca ekstrem untuk wilayah Jawa Barat sebelum terjadi angin puting beliung di Rancaekek, Bandung. Informasi itu telah disampaikan satu hingga enam jam sebelum kejadian.

Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto mengatakan dalam peringatan dini dijelaskan bahwa ada potensi cuaca ekstrem termasuk hujan intensitas lebat, yang berpotensi terjadi di wilayah Sumedang dan Bandung. 

“Dikeluarkan berita peringatan dini cuaca ekstrem untuk periode satu hingga enam jam pada 21 Februari 2024 mulai pukul 11.30 WIB hingga pukul 16.40 WIB sebanyak empat kali pada hari terjadinya fenomena cuaca ekstrem puting beliung di Jatinangor dan Rancaekek,” kata Guswanto dalam keterangan tertulisnya, dikutip Jumat (23/2).

Guswanto mengatakan Informasi peringatan dini cuaca ekstrem tersebut didiseminasikan secara masif di tingkat pemangku kepentingan maupun masyarakat dan ditampilkan di platform aplikasi infoBMKG. 

BMKG mencatat kondisi angin di sekitar Jatinangor terukur pada saat jam kejadian mencapai 36,8 km/jam. Akibat fenomena tersebut, beberapa wilayah mengalami kerusakan.

"Sesuai dengan informasi visual yang beredar, terlihat adanya fenomena angin kencang dan berputar di sekitar lokasi kejadian serta menimbulkan beberapa kerusakan di sekitarnya," kata Guswanto.

Penyebab Terjadinya Puting Beliung

Guswanto mengatakan angin puting beliung terbentuk dari sistem awan penghujan atau cumulonimbus (CB) yang memiliki karakteristik menimbulkan cuaca ekstrem. Meskipun begitu tidak setiap ada awan CB dapat terjadi fenomena puting beliung dan itu tergantung bagaimana kondisi labilitas atmosfernya.

Menurut Guswanto, kejadian angin puting beliung dapat terjadi dalam periode waktu yang singkat dengan durasi kejadian umumnya kurang dari 10 menit. Prospek secara umum untuk kemungkinan terjadinya dapat diidentifikasi secara general.

Fenomena puting beliung umumnya dapat lebih sering terjadi pada periode peralihan musim dan dan tidak menutup kemungkinan terjadi juga di periode musim hujan.

Puting Beliung Pernah Terjadi di Wilayah Bandung dan Sekitarnya

BMKG mencatat, fenomena puting beliung pernah terjadi beberapa kali di wilayah Bandung. Pada 5 Juni 2023 lalu terjadi di Desa Bojongmalaka, Desa Rancamanyar, dan Kelurahan Andir Kecamatan Baleendah-Bandung. 

BMKG melaporkan berdasarkan informasi yang didapat fenomena di Bojongmalaka menimbulkan kerusakan pada bangunan rumah warga. “Sebanyak 110 rumah rusak di Bojongmalaka, 20 rumah rusak di Kelurahan Andir, dan 11 rumah rusak di Rancamayar," ucapnya.

Pada 2023, Guswanto mengatakan juga terjadi kejadian puting beliung di wilayah Bandung pada bulan Oktober di Banjaran dan bulan Desember di Ciparay. Kejadian ini menimbulkan beberapa kerusakan seperti bangunan rusak dan pohon tumbang. Bahkan pada 18 Februari 2024, puting beliung terjadi juga di Parongpong Bandung Barat.

Reporter: Rena Laila Wuri

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...