Lampaui Pangan, Konsumsi Sawit untuk Biodiesel Naik pada 2023

Tia Dwitiani Komalasari
15 Maret 2024, 09:16
Pekerja menunjukkan kelapa sawit di Mesuji Raya, Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan, Sabtu (29/4/2023). Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) mencatat stok minyak sawit per bulan Februari 2023 sebanyak 2,63 juta ton atau menyusut dari posisi
ANTARA FOTO/Budi Candra Setya/foc.
Pekerja menunjukkan kelapa sawit di Mesuji Raya, Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan, Sabtu (29/4/2023). Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) mencatat stok minyak sawit per bulan Februari 2023 sebanyak 2,63 juta ton atau menyusut dari posisi Januari 2023 sebesar 3,09 juta ton.
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Konsumsi sawit dalam negeri pada 2023 naik 8,9% menjadi 23,13 juta ton, dari tahun sebelumnya sebesar 21,24 juta ton. Penggunaan sawit untuk biodiesel telah melampaui konsumsi untuk pangan dalam negeri sepanjang tahun lalu.

Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI), Mukti Sardjono, mengatakan implementasi kebijakan Biodiesel (B35) telah meningkatkan konsumsi minyak sawit sebesar 17,68% menjadi 10,65 juta ton pada 2023 dari tahun sebelumnya sebesar 9,048 juta ton pada tahun 2022. Kebijakan Biodiesel efektif diberlakukan sejak Juli 2022.

"Dengan diimplementasikannya B35, konsumsi biodiesel selama 2023 telah melampaui konsumsi untuk pangan dalam negeri," ujarnya dikutip dari siaran pers, Jumat (15/3).

Mukti memperkirakan konsumsi sawit dalam negeri akan terus mengalami kenaikan pada 2024. Hal itu terutama biodiesel dengan adanya implementasi B35 secara setahun penuh. Konsumsi sawit juga akan diserap oleh pangan dan industri.

Ekspor Bioediesel Naik ke Afrika dan Cina

Berdasarkan Data GAPKI, ekspor produk CPO dan PKO mengalami penurunan 2,38% dari 33,15 juta ton di 2022 menjadi 32,21 juta ton di 2023. Sementara itu ekspor untuk biodiesel dan oleokimia mengalami kenaikan masing-masing sebesar 29 ribu ton dan 395 ribu ton.

Penurunan ekspor yang besar terjadi untuk tujuan EU yakni sebesar 11,6% dari 4,13 juta ton di 2022 menjadi 3,70 juta ton di 2023. Sebaliknya, ekspor untuk tujuan Afrika naik sebesar 33% dari 3.183 ribu ton menjadi 4.232 ribu ton, China naik 23% dari 6.280 ribu ton menjadi 7.736 ribu ton, India naik 8% dari 5.536 ribu ton menjadi 5.966 ribu ton dan USA naik 10% dari 2.276 ribu ton menjadi 2.512 ribu ton.

Sementara itu, Plt Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi Kementerian ESDM, Jisman P. Hutajulu, mengatakan ekspor biodiesel Indonesia ke Uni Eropa turun 70 persen imbas akan diberlakukannya Undang-undang anti deforestasi atau European Union Deforestation Regulation (EUDR). 

"Uni Eropa dengan berbagai cara mencoba mendiskriminasikan produk biofuel Indonesia, antara lain melalui negatif campaign RED (Renewable Energy Directive)," kata Jisman saat membuka Seminar Tantangan Industri Bioenergi yang diselenggarakan oleh Asosiasi Produsen Biofuel Indonesia, Selasa (27/2).

Selain itu, Uni Eropa juga melancarkan tuduhan anti-dumping dan mengenakan biaya masuk tambahan atas produk bioenergi, khususnya sawit. Terbaru, Uni Eropa juga menerapkan EUDR, yaitu regulasi yang mencegah impor produk-produk pertanian dan hutan terkait deforestasi ilegal.

"Berbagai tantangan tersebut telah menurunkan ekspor biodiesel kita hingga 70%," ujarnya.

Direktur Industri Hasil Hutan dan Perkebunan Kementerian Perindustrian , Setia Diarta, mengatakan kebijakan EUDR pada produk biodiesel Indonesia sebenarnya baru akan diberlakukan tahun depan. Namun, dampaknya sudah terjadi pada penurunan ekspor dari 2022-2023.

Dia mengatakan, isu kebijakan tersebut berkembang dan membuat importir menjadi lebih hati-hati. Selain itu, penurunan ekspor juga disebabkan adaya penurunan harga komoditas. 

"Ketika mau diterapkan EUDR, orang menjadi was-was," ujarnya.

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...