Hari Hutan Sedunia, Deforestasi Masih Jadi PR Besar Indonesia

Rena Laila Wuri
21 Maret 2024, 14:53
Foto udara kawasan hutan lindung Jayagiri di Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Jumat (16/62023). Data dari Organisasi Pangan dan Pertanian Dunia (FAO) mencatat, Indonesia menjadi negara kedelapan yang memiliki hutan terluas di dunia dengan lua
ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi/tom.
Foto udara kawasan hutan lindung Jayagiri di Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Jumat (16/62023). Data dari Organisasi Pangan dan Pertanian Dunia (FAO) mencatat, Indonesia menjadi negara kedelapan yang memiliki hutan terluas di dunia dengan luas mencapai 92 juta ha yang diharapkan mampu menyerap emisi karbon dari persoalan iklim secara global.
Button AI Summarize

International Day of Forests atau Hari Hutan Sedunia jatuh pada hari ini, Kamis (21/3). Pada tahun ini, tema Hari Hutan Sedunia adalah "Hutan dan Inovasi".

Namun, semangat Hari Hutan masih tak mampu menghentikan penyusutan tutupan hutan alam (deforestasi) yang masih terjadi di dunia.

Menurut laporan Forest Pathways 2023 yang baru dari World Wildlife Fund (WWF) dan Forest Declaration Assessment, deforestasi global mencapai 6,6 juta hektar pada 2022. Dari jumlah tersebut, kehilangan hutan tropis primer sebesar 4,1 juta hektar. Sebanyak 96% diantaranya terjadi di daerah tropis.

“Tidak mungkin untuk membalikkan kehilangan alam, mengatasi krisis iklim dan mengembangkan ekonomi berkelanjutan tanpa hutan," kata WWF Global Forests Lead, Fran Price dikutip dari laman resmi WWF, Kamis (21/3).

Potret Hutan di Indonesia

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menyatakan luas kawasan hutan Indonesia mencapai 63% atau setara dengan 187 juta hektar (ha) dari luas daratan Indonesia. Jumlah tersebut sudah mengalami penurunan sejak beberapa dekade terakhir, di mana banyak terjadi deforestasi.

Deforestasi terjadi akibat adanya kegiatan eksploitasi dan pembukaan lahan yang membuat berkurangnya kawasan hutan. Namun, KLHK mengklaim deforestasi di Indonesia pada 2021-2022 menjadi yang terendah sepanjang sejarah.

Berdasarkan data KLHK per Januari 2024, deforestasi neto Indonesia pada 2021-2022 sebesar 104 ribu hektare. Jumlah itu memperlihatkan penurunan jika dibanding periode 2020-2021 yang mencapai 113,5 ribu hektare.

Adapun deforestasi tertinggi terjadi pada periode 1996 sampai 2000, sebesar 3,5 juta hektare per tahun. Sedangkan sepanjang periode 2002-2014 tercatat 0,75 juta hektare per tahun, dengan titik terendah laju deforestasi terjadi pada 2022 sebesar 104 ribu hektare.

Menteri LHK, Siti Nurbaya, mengatakan angka deforestasi pada 2022 menjadi terendah sejak 20 tahun terakhir.

Halaman:
Reporter: Rena Laila Wuri
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...