Penyebab Suhu Tinggi Melanda RI Pekan Ini, Bukan Imbas Gelombang Panas

Tia Dwitiani Komalasari
7 Mei 2024, 15:48
Suhu terpanas di Jakarta
123RF.com/filmfoto
Button AI Summarize

Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Dwikorita Karnawati, menegaskan bahwa cuaca panas yang terjadi di Indonesia akhir-akhir ini bukanlah akibat gelombang panas atau heatwave. Berdasarkan karakteristik dan indikator statistik pengamatan suhu yang dilakukan BMKG, fenomena cuaca panas tersebut tidak dapat dikategorikan sebagai gelombang panas.

Dwikorita mengatakan, gelombang panas sedang melanda berbagai negara Asia, seperti Thailand dengan suhu maksimum mencapai 52°C. Sementara Kamboja juga mengalami suhu udara level tertinggi dalam 170 tahun terakhir, yaitu 43°C pada pekan ini.

"Namun, khusus di Indonesia yang terjadi bukanlah gelombang panas, melainkan suhu panas seperti pada umumnya," ujar Dwikorita di Jakarta, Senin (6/5/2024).

Dwikorita mengatakan, gelombang panas tidak terjadi di Indonesia karena memiliki topografi pegunungan dan laut yang hangat. Kondisi tersebut menyebabkan udara naik sehingga menjadi penyangga kenaikan suhu secara ekstrem. Hujan yang mendinginkan permukaan secara periodik juga mendukung kondisi tersebut.

Dia mengatakan, suhu panas yang terjadi di Indnonesia diakibatkan peralihan musim dari hujan ke kemarau. Akibatnya, pembentukan awan dan curah hujan berkurang.

"Sama halnya dengan kondisi gerah yang dirasakan masyarakat Indonesia akhir-akhir ini,  hal tersebut juga merupakan sesuatu yang umum terjadi pada periode peralihan musim hujan ke musim kemarau, sebagai kombinasi dampak pemanasan permukaan dan kelembaban yang masih relatif tinggi pada periode peralihan ini," kata dia.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...