Jakarta Masuk Tiga Besar Kota dengan Polusi Udara Terburuk
Jakarta masuk ke dalam tiga besar kota dengan polusi udara terburuk di dunia berdasarkan situs pemantau kualitas udara IQAir, pada Senin (1/7) pagi. Berdasarkan data yang dihimpun situs pemantau kualitas udara IQAir pada pukul 09.00 WIB, Indeks Kualitas Udara (AQI) di Jakarta menempati posisi ketiga dari empat kota dengan kualitas udara tidak sehat.
Jakarta memperoleh AQI poin sebesar 162, di bawah Kinshasa di Kongo dengan 194 poin dan Kampala di Uganda dengan 183 poin. Jakarta hanya berada satu tingkat di atas Dubai di Uni Emirat Arab yang memiliki poin AQI sebesar 158.
Selain Jakarta, Kota Batam juga masuk ke dalam salah satu dari 50 kota dengan kualitas udara terburuk di dunia. Kota Batam menempati posisi ke-22 dengan AQI poin sebesar 77 atau menunjukkan polusi sedang.
Angka 151-200 menunjukkan kualitas udara tidak sehat yang berarti kualitas udara di wilayah tersebut tidak sehat bagi manusia untuk beraktivitas di luar ruangan. Kualitas udara yang tidak sehat berbahaya bagi kelompok sensitif karena dapat merugikan manusia ataupun kelompok hewan yang sensitif atau bisa menimbulkan kerusakan pada tumbuhan ataupun nilai estetika.
Sedangkan kualitas udara kategori sedang berada di rentang 51-100. Kualitas udara sedang tidak berpengaruh pada kesehatan manusia ataupun hewan tetapi berpengaruh pada tumbuhan yang sensitif dan nilai estetika dengan rentang PM2,5 sebesar 51-100.
Kategori kualitas udara baik berada di rentang 1-50 poin. Kualitas udara yang baik tidak memberikan efek bagi kesehatan manusia atau hewan dan tidak berpengaruh pada tumbuhan, bangunan ataupun nilai estetika dengan rentang PM2,5 sebesar 0-50.
Adapun tiga kota di dunia yang kualitas udaranya tidak sehat untuk kelompok sensitif di antaranya, Lahore di Pakistan dengan poin AQI sebesar 142, Accra di Ghana dengan Aqi poin sebesar 132, dan Cairo City di Mesir dengan AQI poin sebesar 121.
